Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Pindah ke Premier League, Toni Kroos Ingin Tetap di Real Madrid

Kompas.com - 16/05/2020, 10:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Sumber ESPN

KOMPAS.com - Toni Kroos menegaskan keinginannya untuk tinggal di Real Madrid, setidaknya selama tiga tahun lagi sesuai kesepakatan kontraknya.

Hal itu kemudian membuat Toni Kroos sama enggan untuk membayangkan dia bakal hijrah ke Liga Inggris atau klub China setelah kontraknya berakhir.

Gelandang asal Jerman itu saat ini masih terikat kontrak di Santiago Bernabeu hingga Juni 2023.

Ia bakal mengakhiri kontraknya di Real Madrid pada usia 33 tahun. Itulah mengapa dia tidak bisa berpikir pindah ke kompetisi lainnya.

Baca juga: Asal-usul Istilah Gol Olimpik, Gol Langsung dari Sepak Pojok ala Toni Kroos

Toni Kroos mengatakan dirinya bakal melihat kondisi fisik serta motivasi bermainnya sebelum memutuskan masa depannya.

"Tiga tahun di sepak bola itu panjang. Bersama Real Madrid, tiga tahun bahkan terasa lebih lama," kata Toni Kroos sebagaimana dikutip dari ESPN. 

"Saya benar-benar ingin menghabiskan tiga tahun tersisa di Real Madrid."

"Maka itu adalah saat yang tepat pada usia 33 tahun untuk bertanya pada diri sendiri soal kemampuan fisik dan motivasi. Apakah saya masih merasa ingin melanjutkan karier. Kemudian baru bisa mengambil keputusan," ujar Kroos.

Pemain berusia 30 tahun itu enggan membuat keputusan selain tetap tinggal Madrid. 

"Satu hal yang pasti, Anda tidak akan membaca berita soal Kroos pergi ke China selama dua tahun lagi atau semacamnya. Anda bisa mulai melupakan hal-hal itu," kata Kroos.

"Saya tidak bisa membayangkan pergi ke tempat lain, hijrah ke Inggris, misalnya, yang terkenal dengan permainan fisik yang kuat. Saya tidak bisa membayangkan itu ketika berusia 33 tahun," ucap Kroos.

Dalam kesempatan itu, Toni Kroos juga mengungkapkan pandangannya soal kembalinya Bundesliga di tengah pandemi virus corona.

Baca juga: Real Madrid Gelar Latihan Perdana Setelah Liga Spanyol Ditangguhkan

Menurutnya, Bundesliga bisa menjadi pembuka jalan bagi liga top Eropa lainnya, termasuk Liga Spanyol, untuk melakukan hal serupa.

"Di sini (Spanyol), semua orang memiliki kesan bahwa jika Jerman tidak bisa memainkan liga mereka, tidak ada negara yang bisa melanjutkan kompetisi," ucap Kroos.

"Jerman memiliki jumlah infeksi (virus corona) dan kematian yang terbaik (terendah)," kata dia.

"Jika mereka tidak bisa menyelesaikan Bundesliga, siapa yang bisa melakukannya?"

"Saya yakin, kita semua akan mengikuti langkah yang diterapkan Liga Jerman," tutur Kroos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ESPN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com