KOMPAS.com - Para pemain Liga Inggris yang tak nyaman untuk merumput kembali dengan target memulai kompetisi sekitar satu bulan dari sekarang dapat melapor ke kapten mereka.
Premier League kembali secara bertahap mulai pekan depan dengan latihan berkelompok pada 18 Mei 2020 di bawah aturan physical distancing ketat.
Pemerintah Inggris memang telah memberi lampu hijau untuk kembalinya olahraga elite di Inggris yang akan berlangsung di belakang pintu tertutup.
Kapan Liga Inggris dimulai lagi tergantung persetujuan ini dan Premier League telah mendapat izin untuk bergulir pada 1 Juni 2020 dengan mereka menargetkan kickoff pada 12 Juni.
Baca juga: Ini Timeline Liga Inggris Dimulai Lagi Menurut Project Restart
Namun, beberapa pemain seperti Sergio Aguero (Manchester City) dan Danny Rose (Tottenham dipinjamkan ke Newcastle) telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap kondisi bermain di tengah pandemi yang belum mencapai puncaknya di Inggris.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins per Jumat (15/5/2020) pagi WIB, kurva kasus positif di Inggris memang masih naik ke angka 234.440.
Sementara, angka kematian mencapai 33.693.
Pada Rabu ini, beberapa kapten klub Premier League seperti Harry Maguire, Jordan Henderson, Cesar Azpilicueta, dan Troy Deeney telah mengadakan pertemuan virtual dengan Premier League dan otoritas medis untuk membicarakan protokol kesehatan dan keselamatan.
Kapten-kapten yang ikut telekonferensi tersebut akan melakukan sosialisasi langkah kesehatan ini kepada para pemain mereka.
Baca juga: Normalitas Baru Liga Inggris, Buang Muka Saat Ditekel!
Sebelum kembali latihan berkelompok, para pemain akan dites Covid-19 dua kali seminggu termasuk 48 jam sebelum mereka latihan.
Para pemain juga perlu menandatangani persetujuan tertulis yang menunjukkan bahwa mereka mengetahui dan akan melaksanakan protokol kesehatan di latihan.
PFA, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris, mengutarakan bahwa para pemain yang kurang nyaman untuk kembali merumput tidak bakal dikenai denda atau melihat gaji mereka ditahan.
Hal ini berlaku terutama ke pemain dengan riwayat asma atau kondisi pernafasan.
Selain itu, para pemain juga dikabarkan ingin mendapat penjelasan resmi kenapa kelompok BAME (orang berkulit hitam, etnis, dan Asia) di Inggris lebih rentan terpapar dan meninggal dari Covid-19.
Salah satu kapten tim Premier League, Glenn Murray, mengutarakan bahwa mayoritas pemain tak sabar turun.
Baca juga: Alasan Scottie Pippen Tak Bahagia dengan The Last Dance
Namun, mereka juga menyimpan ketakutan menulari orang-orang terdekat di rumah tangga mereka.
"Saya pikir sebagian besar pemain senang kembali. Namun, tentu banyak orang memiliki situasi berbeda. Ada pemain yang tinggal bersama dengan orang rentan, istri atau pacar yang tengah hamil, dan komunitas BAME telah tercatat sebagai kelompok risiko tinggi," tutur Murray seperti dikutip dari Sky Sports.
"Ini bukan kami bermental lemah tetapi lebih ke kekhawatiran terhadap orang-orang di rumah. Semua berada dalam situasi berbeda."
Ia juga mempertanyakan beberapa protokol latihan seperti dilarang meludah dan memakai masker setiap waktu.
"Ini menakjubkan, bukan karena kami orang-orang jorok tetapi Anda memproduksi protein saat berolahraga yang membuat ludah Anda kental dan Anda jadi ingin membuangnya, itu sederhana," tutur penyerang berusia 36 tahun itu.
"Mereka juga ingin kami memakai masker. Saya tak mengerti bagaimana caranya kami harus latihan berintensitas tinggi dengan memakai masker."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.