Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Konglomerat, Klub China Ini Justru Sekarat dan Wafat

Kompas.com - 12/05/2020, 20:38 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Tianjin Tianhai resmi menyatakan diri bangkrut setelah mengalami kondisi keuangan morat-marit usai bos besar klub, Shu Yuhui masuk bui pada awal 2020.

Padahal, klub yang didirikan pada 2006 di Mongolia Dalam, bagian dari wilayah China, berlimpah materi.

Ada nama besar Shu Yuhui di klub itu.

Baca juga: Tinggalkan Bayern, Sandro Wagner Bergabung dengan Tianjin Teda

Di China, Shu Yuhui adalah konglomerat bisnis obat-obatan herbal di bawah bendera Grup Quanjian.

Alexandre Pato bakal dilatih Fabio Cannavaro di Tianjin Quanjian musim 2017. Dia resmi dibeli dari Villarreal pada Senin (30/1/2017). Twitter @fabiocannavaro Alexandre Pato bakal dilatih Fabio Cannavaro di Tianjin Quanjian musim 2017. Dia resmi dibeli dari Villarreal pada Senin (30/1/2017).

Perusahaan itu melangkah ke sepak bola pada 2015 dengan menjadi sponsor klub Liga Super China (CSL) Tianjin Teda.

Usai kontrak dengan Teda, Grup Quanjian kemudian mengakuisisi kasta kedua Liga China (League A) Tianjin Sonjiang.

Hasil akuisisi mengubah nama Tianjin Sonjiang menjadi Tianjin Quanjian.

Klub Tianjin Teda pada kompetisi Liga Super China Klub Tianjin Teda pada kompetisi Liga Super China

Kebanggaan

Pemain Tianjin Quanjian, Alexandre Pato (kanan) bersama rekan setimnya memegang poster yang berisi foto dirinya bersama artis China, Dilraba Dilmurat, yang diberikan fans, setelah menang 4-1 atas Jeonbuk Motors di Liga Champions Asia, Rabu (14/3/2018)Marca.com Pemain Tianjin Quanjian, Alexandre Pato (kanan) bersama rekan setimnya memegang poster yang berisi foto dirinya bersama artis China, Dilraba Dilmurat, yang diberikan fans, setelah menang 4-1 atas Jeonbuk Motors di Liga Champions Asia, Rabu (14/3/2018)

Untuk mengangkat derajat klub, Tianjin Quanjian, satu-satunya klub yang menjadi kebanggaan kota Tianjin itu merekrut pelatih asal Italia, Fabio Cannavaro pada 2016.

Tangan dingin legenda hidup sepak bola Italia itu membuat Tianjin Quanjian naik kasta ke CSL.

Pada jendela transfer 2017, klub membeli bintang Brasil Alexandre Pato dan Alex Witsel, penggawa timnas Belgia.

Ilustrasi BorgolKOMPAS.com/JOSEPHUS PRIMUS Ilustrasi Borgol

Transfermarket mencatat, belanja Tianjin Quanjian musim 2016/2017 mencapai 67 juta poundsterling.

Bagi klub pendatang baru di CSL, duit sebesar itu melampaui belanja klub Liga Inggris Watford dan Southampton.

Watford hanya bisa merogoh dari koceknya 64 juta poundsterling.

Ilustrasi dollar ASThinkstock.com Ilustrasi dollar AS

Sementara, Southampton hanya punya duit belanja 55 juta poundsterling.

Pada periode 2016, Tianjin Quanjing memboyong pemain timnas China Sun Ke dengan duit 8,28 juta poundsterling.

Lantas, pada 2017, penggawa timnas China, Wang Yongpo merapat ke Tianjin dengan harga 11,20 poundsterling.

Torehan prestasi Tianjin Quanjian pun lumayan membanggakan.

Pada 2017, klub bertengger di posisi tiga klasemen akhir CSL dan mendapat tempat di AFC Champions League.

Timnas China U-23 berhasil mengalahkan Timnas Indonesia U-23 pada hari Jumat (11/10/2019)twitter Timnas China U-23 berhasil mengalahkan Timnas Indonesia U-23 pada hari Jumat (11/10/2019)

Setahun berikutnya, Tianjin Quanjian ada terhenti di perempat final AFC Champions League.

Sayangnya, laporan keuangan klub anjlok di angka merah lantaran kinerja bisnis klub yang hancur lebur gara-gara permainan kotor sang pendiri.

Padahal, Shu Yuhui pernah berkata bahwa investasi di klub yang cuma bermodal awal 67 juta poundsterling, melejit hingga 10 kali lipat dan menyentuh angka 1,1 miliar poundsterling.

Singkat cerita, Shu Yuhui terbukti melakukan pemalsuan pemasaran produk obat Grup Quanjian.

Baca juga: Mantan Klub Asuhan Legenda Hidup Italia Bangkrut

Oleh pengadilan, Shu Yuhui divonis penjara sembilan tahun.

Ia juga didenda hingga 7,05 juta dollar atau setara dengan 50 juta yuan.

Klub kemudian dijual ke pemerintah setempat dan berganti nama menjadi Tianjin Tianhai.

Dengan posisi terkini pada akhir musim 2019 yakni di deretan 14 dari 16 klub CSL, klub akhirnya sekarat dan benar-benar menyerah kalah serta wafat.

 

Baca juga: Motivasi Tertinggi Fabio Cannavaro adalah Menjadi Pelatih Real Madrid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com