Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI dan PT LIB Harus Solid dan Waspadai "Penumpang Gelap"

Kompas.com - 11/05/2020, 21:56 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus tetap solid dan mewaspadai penumpang gelap di tengah kabar ketidakharmonisan di antara keduanya. 

Hal ini diungkapkan pengacara kondang Indonesia yang pernah menjabat sebagai anggota Komite Banding PSSI, Farhat Abbas.

Dalam beberapa pekan terakhir, Mochamad Iriawan (Ketua Umum PSSI) dan Cucu Soemantri (Direktur Utama PT LIB dan Waketum PSSI) dibakarkan sedang tidak harmonis.

Hal itu menyusul isu nepotisme yang terjadi di PSSI maupun PT LIB.

Pada Januari 2020, PSSI menunjuk Maaike Ira Puspita untuk mengisi jabatan Wakil Sekretaris Jenderal.

Keputusan itu menjadi kontroversi karena jabatan Wasekjen sebelumnya tidak ada dan Maaike Ira adalah adik ipar Mochamad Iriawan.

Baca juga: Soal Dugaan Nepotisme, Ini Penjelasan Plt Sekjen PSSI

Isu nepotisme kembali menyeruak pada akhir April 2020.

Saat itu, ramai diberitakan anak kandung Cucu Soemantri, Pradana Aditya Wicaksana, akan menjabat sebagai General Manajer (GM) PT LIB.

Cucu Soemantri kemudian langsung membantah kabar tersebut.

Menurut dia, struktur organisasi PT LIB yang tersebar di media hanyalah paket restruktur dan belum resmi.

Cucu Soemantri menyebut keputusan penting di PT LIB seperti perombakan organisasi harus dirapatkan terlebih dahulu dengan semua direksi dan komisaris.

Menanggapi rumor ini, Farhat Abbas turut prihatin.

Farhat Abbas berharap Cucu Soemantri dan Mochamad Iriawan bisa segera bertemu dan memberi klarifikasi.

Baca juga: Soal Mosi Tidak Percaya, Bos Madura United Kritik 3 Direktur PT LIB

Pasalnya, Farhat Abbas khawatir jika rumor ini tidak berhenti akan mengganggu persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021.

"Integritas Mochamad Iriawan dan Cucu Soemantri tidak perlu diragukan lagi. Saya percaya di tangan dua Jenderal PSSO akan lebih baik," kata Farhat Abbas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com