"Namun, itulah saya, selalu mencoba hal baru. Orang-orang akan bilang saya arogan dan sombong, tetapi saya ingin melakukan itu. Saya tahu dapat mencetak banyak gol. Saya kerap melakukan hal lebih sulit dari itu di latihan untuk memastikan saya bisa mengeksekusinya di pertandingan," ujarnya.
Ia mengaku gol tersebut cukup sulit karena dirinya berada di belakang Denis Irwin.
Henry mengatakan bahwa ia kerap menempatkan diri di posisi offside karena hal itu adalah yang tersulit bagi para pemain bertahan.
"Ia tak akan tahu saya bakal mengarah kemana. Anda bisa lihat sendiri Irwin menekuk badan untuk melihat bola karena badan saya besar," tuturnya.
Henry juga mengatakan bahwa dirinya tahu selalu ada kans bola hasil tembakannya bakal melayang jauh ke tribune penonton di Stadion Highbury.
Namun, ia tetap melakukan itu demi "memberi hiburan kepada publik."
Henry pun berbagi cerita mengenai imbas gol tersebut kepada hubungan dirinya dengan Barthez di timnas Perancis.
"Saya sangat menghormati pemain lain, pemain senior, dan mereka yang membantu saya berkembang. Saya bermain dengan Fabien Barthez di Monaco, ia tentu saja kiper di tim nasional dan ia adalah mentor," ujarnya.
"Ia sangat membantu saya melewati banyak hal di awal-awal karier."
Baca juga: Kolongi Vidic 3 Kali dalam Semenit, Kisah Ravel Morrison di Man United
"Kami pun berkumpul ke timnas setelah laga tersebut. Pada hari Senin saya tiba di markas timnas dan kami latihan sore," ujarnya."
"Tiba-tiba ada yang berkata, 'Fabien, apa yang terjadi pada hari Sabtu?' Saya pun langsung berkata ke diri sendiri, 'oh tidak, saya tak akan melakukan ini ke Barthez'. Saya pun akhirnya keluar ruang ganti tersebut," tuturnya.
"Saya tak ingin membicarakan gol tersebut karena sebesar itu saya menghormati Fabien Barthez," ujarnya lagi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan