Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kudapan Khas Aceh Favorit Miftahul Hamdi Saat Berbuka

Kompas.com - 05/05/2020, 17:40 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk Muslim, bulan Ramadhan menjadi sangat spesial di Banda Aceh.

Selain memiliki nuansa yang lebih religius, pada bulan ini, akan banyak muncul makanan khas Ramadhan yang jarang ditemui pada hari-hari biasa.

Momen ini pun ikut dinikmati Miftahul Hamdi. Pemain Persiraja Banda Aceh tersebut punya hidangan favorit yang ia selalu nantikan ketika bulan puasa.

"Kalau di Aceh biasanya makanan untuk berbuka puasa itu tiimphan atau boh rom rom," katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: Aksi Mulia Mesut Oezil di Bulan Ramadhan, Sumbang Rp 1,5 Miliar untuk Buka Puasa

Timphan sendiri adalah sejenis olahahan berbahan dasar tepung ketan, santan, dan pisang raja. Semua bahan kemudian dicampur menjadi satu dan dibungkus daun pisang sebelum akhirnya dimasak dengan cara dikukus.

Sekilas kue ini mirip dengan kue nagasari di Jawa, tetapi yang membedakan nagasari tidak menggunakan parutan kelapa dan telur di dalam adonannya.

Sementara itu, boh rom rom adalah versi Aceh dari kue klepon di Jawa. Bahkan, bahan dan cara membuatnya sama.

Selain menyantap dua kudapan tersebut, Miftahul Hamdi juga memiliki kebiasaan wajib pada saat berbuka, yaitu memakan beberapa butir buah kurma.

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Olahraga Selama Puasa Menurut Dokter Persija

"Namun, tetap harus diawali dengan kurma dulu sebelum nanti makan makanan yang berat seperti nasi dan lain-lain," katanya.

Di sisi lain, Miftahul Hamdi mengakui perasaannya campur aduk pada Ramadhan kali ini.

Sukanya, ini adalah Ramadhan yang sangat spesial karena menjadi kali pertama dia menjalankan ibadah puasa bersama keluarga di Aceh setelah lama merantau ke daerah lain.

Dukanya adalah pandemi virus corona yang membuat kompetisi Liga 1 2020 terhenti yang cukup lama.

Selain itu, pandemi virus corona juga membuatnya tidak bisa menikmati ibadah secara paripurna karena imbauan physical distancing di sekitar masjid dan tempat ibadah.

"Banyak hal-hal yang berbeda dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, contohnya ada beberapa masjid yang mentiadakan shalat tarawih. Masjid yang biasanya ramai sekarang sudah terbatas dan sebagainya," katanya.

"Namun, ada hikmah di balik ini semua, kami bisa berkumpul lebih lama bersama keluarga di rumah. Semoga saja virus ini cepat selesai dan kita semua bisa kembali beraktivitas seperti biasanya," kata mantan pemain Bali United.

Baca juga: Aksi Mulia Mesut Oezil di Bulan Ramadhan, Sumbang Rp 1,5 Miliar untuk Buka Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com