KOMPAS.com - Klub Bundesliga Hertha Berlin memberi hukuman untuk pemainnya terkait melanggar aturan pandemi virus corona atau Covid-19.
Pemain yang kena hukuman tersebut adalah eks pemain Chelsea, Salomon Kalou.
Winger berkebangsaan Pantai Gading itu diskors oleh Hertha Berlin karena telah memposting video di Facebook tentang dia melanggar aturan jarak fisik dengan rekan satu timnya.
Dalam unggahan yang diunggah di laman Facebook mereka, terlihat Salomon Kalou menyambut rekan-rekan setimnya dan staf klub dengan berjabat tangan.
Baca juga: Mengenal Olympiastadion Berlin, Stadion Milik Hertha Berlin
Pihak klub langsung angkat bicara terkait video unggahan pemain berusia 34 tahun itu.
Kalou sendiri sudah menghapus video tersebut, tetapi Hertha Berlin sudah membuat tindakan tegas dengan menskors eks pemain Chelsea itu.
"Dengan video ini diambil di dalam ruang ganti tim, Kalou telah melanggar aturan internal yang jelas dan menampilkan perilaku yang tidak sesuai untuk situasi saat ini," bunyi pernyataan klub dikutip dari The Guardian.
"Karenanya, klub telah membuat keputusan untuk menangguhkan pemain yang bersangkutan dari latihan dan pertandingan," demikian pernyataan klub.
Operator Liga Jerman (DFL) sangat mengecam terkait perilaku Salomon Kalou.
"Foto-foto Salomon Kalou dari ruang ganti Hertha Berlin benar-benar tidak dapat diterima. Tidak mungkin ada toleransi untuk ini," bunyi pernyataan DFL.
Die Bilder von Salomon #Kalou aus der Kabine von Hertha BSC sind absolut inakzeptabel. Hierfür kann es keine Toleranz geben – auch mit Blick auf Spieler und Clubs, die sich an die Vorgaben halten, weil sie die Ernsthaftigkeit der Situation erfasst haben.
— DFL Deutsche Fußball Liga (@DFL_Official) May 4, 2020
Terkait tindakanya tersebut, Salomon Kalou meminta maaf dan mengatakan ia semestinya dapat bersikap lebih baik di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Krzysztof Piatek, Pemain Ke-5 Polandia di Hertha Berlin
"Saya meminta maaf jika saya memberi kesan bahwa saya tidak menganggap serius virus corona," kata Kalou.
"Saya meminta maaf untuk hal itu. Sebenarnya yang terjadi adalah saya sangat peduli, karena saya khususnya khawatir tentang orang-orang di Afrika, karena pelayanan kesehatan di sana tidak sebagus di Jerman. Saya benar-benar tidak memikirkan hal itu," tambahnya.
"Saya juga ingin meminta maaf kepada semua orang, yang muncul dalam video, yang tidak tahu bahwa saya menyiarkan langsung dan kepada siapa saya tidak ingin terlibat dalam situasi ini," pungkasnya.
Adapun saat ini kelanjutan Bundesliga, kompetisi kasta teratas Liga Jerman, kembali menghadapi ketidakpastian.
Hal itu disebabkan karena pertemuan antara Kanselir Jerman dan 16 Perdana Menteri negara-negara bagian Jerman ditunda hingga 6 Mei 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.