JAKARTA, KOMPAS.com - Penghentian kompetisi Liga 1 dan Liga 2 imbas dari pandemi virus corona tidak hanya dirasakan oleh para tim, pelatih dan klub.
Absensi sepak bola turut mempunyai dampak besar ke orang-orang yang hidup dari sepak bola itu sendiri.
Hal ini dirasakan Randi, pria yang berprofesi sebagai kameramen freelance PT GTS (Gelora Trisula Semesta).
Sejak masa tanggap darurat diberlakukan, Randi mengaku kehilangan sebagian besar pendapatannya.
“Pasti berpengaruh, kami tidak ada syuting sepak bola karena kompetisi dihentikan. Status saya sebagai freelance, jadi ya kerasa,” katanya kepada Kompas.com.
Baca juga: Jadi Gol Terbaiknya, Bek Persija Kenang Momen Saat Bobol Gawang AC Milan
Demi memenuhi kebutuhannya saat ini, penggemar Inter Milan tersebut bergantung pada usaha barbershop yang ia rintis di sela-sela kesibukannya menjadi kameramen.
Sejauh ini, usaha sampingannya tersebut cukup untuk membiayai biaya hidup dan juga membayarkan kewajiban bulanann selama kompetisi dihentikan.
Awalnya, usaha potong rambut tersebut hanya selingan, tetapi dia melihat ada peluang yang bisa dimanfaatkan di masa pandemi ini.
Randi pun memutuskan untuk fokus untuk pada usahanya tersebut.
“Saat pandemi ini saya open booking order untuk wilayah Jakarta Selatan, Bintaro, Ciputat dan Pamulang. Saya datang ke klien mencukur dengan standar yang higienis,” ucap bapak tiga anak ini.
Ketekunannya pun perlahan mulai semakin lancar, hingga bek tangguh Persija Jakarta, Otavio Dutra menggunakan jasanya.
Baca juga: Penangguhan Liga 1 2020 Tak Surutkan Semangat Berlatih Bek Persija
“Informasi dari media officer. Kan tahu saya suka nyukur, akhirnya diarahkan langsung yang bersangkutan," tutur pria berusia 34 tahun.
“Dutra tidak berani keluar karena Jakarta masih PSBB. Jadilah nyukur di rumahnya,” imbuh Randi.
Selain Otavio Dutra, Randi juga menangani rambut mertuanya.
Dia mengaku mendapatkan pengalaman baru dan menyenangkan, apalagi selama dia menyukur pemain naturalisasi itu beserta keluarganya menyambut dengan ramah.
“Sambil nyukur kami banyak ngobrol. Mulai tentang kondisi covid-19, sepakbola, ekonomi dan juga naturalisasi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.