KOMPAS.com - BBC bekerja sama dengan Departemen Ekonomi di Universitas Reading membuat simulasi komputer untuk mencari tahu tim-tim mana yang seharusnya berhasil memenangkan promosi ke Premier League, kasta tertinggi sepak bola Inggris, akhir pekan ini.
Profesor James Reade dari Universitas Reading memakai metode-metode sama yang mereka gunakan untuk memprediksi inflasi atau GDP suatu negara.
Simulasi ini digunakan untuk memprediksi 108 pertandingan tersisa Divisi Championship, kasta kedua Liga Inggris.
Profesor Reade mengutarakan bahwa mereka "melihat semua hasil sepanjang sejarah sepak bola" untuk mengetahui seberapa banyak kemungkinan tim mencetak gol kontra lawan tertentu.
"Anda lihat kembali semuanya dan bertanya ketika tim lebih lemah melawan tim lebih kuat, berapa banyak gol yang akan tercipta pada fase musim ini? Apakah ini pernah terjadi sebelumnya?" tutur Profesor Reade kepada BBC.
"Hal tersebut akan memberikan kami data berapa ekspektasi gol untuk setiap tim dan laganya."
Baca juga: Masker Canggih yang Diborong Klub-klub Liga Inggris
Tim Universitas Reading itu lalu memainkan laga-laga yang tersisa hingga akhir musim dan mengulanginya 10.000 kali. Tujuannya adalah agar tim dapat memahami sedikit demi sedikit "realita berbeda yang bisa terjadi atau akan terjadi."
"Apa yang kami katakan adalah, 'ada 10.000 realita berbeda. Ini seberapa sering suatu hal akan terjadi dalam 10.000 realita berbeda tersebut'," tuturnya lagi.
Hasil simulasi tersebut tak berbeda dari kenyataan, terutama perihal dua tim teratas di kasta kedua Liga Inggris.
Leeds United dan Marcelo Bielsa menjadi juara Divisi Championship dalam 54,8 persen keesmpatan dari 10.000 simulasi tersebut.
Leeds juga finish sebagai runners up pada 35,1 persen kesempatan sehingga pasukan Marcelo Bielsa ini lolos dalam hampir 90 persen "realita" di simulasi tersebut.
Baca juga: Kelanjutan Liga Inggris Tergantung Beberapa Faktor Ini
Sementara, West Bromwich Albion besutan Slaven Bilic finish peringkat kedua pada 43,9 persen kesempatan sementara mereka akan memuncaki klasemen kasta kedua Liga Inggris pada 39,6 persen kesempatan.
Metode Profesor Reade juga menggunakan rating ELO sehingga memperhitungkan rangkaian hasil suatu klub.
Artinya, jika Leeds mengalami kekalahan demi kekalahan, rating tim mereka bisa terus merosot.
Hal ini juga yang menyebabkan Profesor Reade dan timnya memakai rating tersebut agar membedakan diri dari analisis poin per laga yang berasumsi bahwa semua tim menghadapi laga-laga sama sepanjang musim.
Hal ini menjadi problematis karena, sebagai contoh, tim peringkat ketiga klasemen, Fulham, belum bermain lawan tim-tim peringkat lima besar kasta kedua.
Sejauh ini, Divisi Championship bersama dengan League One dan League Two masih berkeinginan untuk menyeelsaikan musim, sama seperti klub-klub Premier League.
Leeds United memimpin klasemen Divisi Championship dengan perbedaan satu poin dari West Brom saat kompetisi dihentikan sementara.
Pasukan Marcelo Bielsa mengoleksi 71 poin dari 37 pertandingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.