KOMPAS.com - Bek Liverpool, Dejan Lovren, mengaku tak sabar ingin kembali merumput. Akan tetapi, ia mengatakan berada di lockdown menyerap mental dan membuat kondisinya jauh dari ideal.
Bek Liverpool tersebut mengutarakan bahwa ujian mental dan fisik ini berpotensi menimbulkan masalah pada saat kompetisi harus bergulir kembali.
Ke-20 klub Premier League berkomitmen untuk menyelesaikan musim 2019-2020 setelah mengadakan pertemuan virtual pada Jumat (1/5/2020).
Namun, di level individu, beberapa pemain menemukan masa pandemi ini sulit untuk dilewati.
"Jelas tidak mudah karena kami telah menetap di rumah sendiri selama setidaknya 46 hari," tutur Dejan Lovren seperti dikutip dari Independent.
Baca juga: Klub-klub Premier League Minta Musim 2019-2020 Dilanjutkan di Tempat Netral
"Aspek psikologis adalah yang paling susah dilewati. Saya bekerja sendiri sebisa mungkin, menendang bola dengan anak di halaman. Namun, latihan bersama tim sangatlah berbeda."
Ia mengaku sulit untuk dapat langsung tancap gas jika kompetisi bisa bergulir lagi.
Apalagi, Liverpool kini tengah di leg terakhir perjuangan mereka merengkuh gelar Liga Inggris untuk pertama kali sejak 1990.
Lovren dan The Reds hanya butuh enam poin untuk memastikan diri menjadi juara Premier League.
Sehingga, tekanan akan berada di pundak mereka saat kompetisi bergulir lagi.
Lovren mengaku kalau ia termotivasi untuk terus latihan tiap hari. Akan tetapi, sesi latihan individu jauh tak bisa menggantikan sesi tim.
Baca juga: Masker Canggih yang Diborong Klub-klub Liga Inggris
"Saya kehilangan massa otot di kedua kaki karena tak ada pengganti latihan tim selama 90 menit. Anda tak bisa melatih kaki dalam ruangan selama 90 menit," tutur sang bek tengah.
Dejan Lovren pun kini berharap agar musim dapat berlanjut kembali. Namun, ia ingin kondisi fisik para pesepak bola juga diperhatikan.
"Saya harap Aleksander Ceferin (Presiden UEFA) dan semau di UEFA serta FIFA akan mencapai solusi di mana kami tak harus bermain 15 laga dalam 30 hari," tuturnya.
"Kami perlu waktu libur. Sekarang bukan liburan karena para pemain perlu memulihkan diri secara mental dari pandemi dan karantina ini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.