Terakhir kali pemain Malaysia yang berkiprah di Indonesia adalah Safee Sali.
Ia memperkuat Pelita Jaya pada 2010-2011 dan Arema Cronus pada 2013.
Setelah itu, tak ada satupun pemain Malaysia yang bermain di kompetisi Indonesia.
Bojan Hodak secara tidak langsung menilai bahwa sepak bola Indonesia sedikit di bawah Malaysia.
Ia beranggapan bahwa secara finansial klub Malaysia lebih mampu untuk merekrut pemain-pemain berkualitas dari negeri tetangga.
Baca juga: Alfred Riedl Tak Heran Indonesia Mudah Terpapar Virus Corona
"Masalahnya adalah hanya tim-tim besar di sini (Indonesia) yang sekarang dapat menawarkan lebih dari tim di Liga Malaysia dan begitu pula di Thailand."
"Secara keuangan, Malaysia jauh lebih baik dan ini terlihat dengan banyaknya pemain dari Thailand dan Singapura di Liga Malaysia," kata Bojan.
Kondisi ini tak lain karena Malaysia memiliki program administrasi dan pengembangan yang baik.
"Indonesia masih kurang dalam beberapa bidang, terutama untuk pemain muda."
"Mereka memiliki potensi besar dan perlu perencanaan tepat untuk mencapai kesuksesan," ucap Bojan.
Baca juga: Manuver PSSI Amankan Tiga Pemain Naturalisasi untuk Bela Timnas
Bojan Hodak menyatakan pengembangan talenta muda di Malaysia bernama National Football Development Programme (NFDP) patut untuk dicontoh.
Ia menilai pemain binaan NFDP memiliki teknik dan taktik lebih baik bila dibandingkan dengan pemain yang lahir dari kompetisi usia muda. (Nungki Nugroho)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan