Dikatakan Umuh, kompetisi bisa saja berlanjut dengan format tanpa penonton, hanya saja hal tersebut bakal mempunyai dampak bagi klub-kub terkait.
Pasalnya, meski bisa kembali berkompetisi, klub tidak bisa mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket penonton.
Padalah, penghasilan dari tiket pertandingan merupakan salah satu sektor pendapatan terbesar klub dalam menutupi biaya akomodasi klub selama mengarungi kompetisi.
Baca juga: Punya 4,1 Juta Pengikut, Persib Jadi Klub Indonesia Terpopuler di Instagram
"Kalaupun kita memaksakan sekarang main tanpa penonton, klub juga membutuhkan penghasilan dari tiket penonton. Sekarang kalau ada pertandingan seperti itu, kita juga ada biaya-biaya lain," tegas Umuh.
"Saya sebenarnya tidak masalah kalau kompetisi berjalan tanpa penonton. Hanya, harus dipikirkan juga risiko-risiko yang akan terjadi ke depan," tambah dia.
Melanjutkan kompetisi dengan format tanpa penonton pun bukan tidak ada risiko bagi pemain untuk tertular wabah virus corona.
Menurut Umuh, akan ada banyak orang yang terlibat dalam suatu pertandingan, terlepas dari para pemain di lapangan.
Situasi tersebut sangat berisiko dalam hal penularan wabah virus corona kepada pemain, pelatih, maupun ofisial tim.
"Yang saya pikirkan, walaupun tanpa penonton kan tetap mengundang orang banyak. Kru seperti dari TV, pemain juga kan kalau diberi arahan harus berkumpul walaupun pakai masker," tutur Umuh.
"Namun, kalau di lapangan maskernya dilepas. Ini memang susah yah kalaupun dipaksakan tanpa penonton," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.