SURABAYA, KOMPAS.com - Gabriel Budi Liminto berbicara mengenai penghentian kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akibat pandemi virus corona yang berimbas pada pekerjaannya sebagai seorang agen pemain.
Dari sudut pandang Gabriel, penghentian kompetisi karena wabah global tentu bukan sesuatu yang menyenangkan.
Akan tetapi, agen pemain asal Surabaya itu selalu berusaha melihat masalah dari sisi positif.
Gabriel Budi mengatakan, penghentian kompetisi bukanlah hal baru di Indonesia.
Sebelumnya, pernah ada beberapa kali kejadian luar biasa yang membuat kompetisi berhenti.
Penghentian kompetisi yang paling diingat oleh Gabriel Budi pada musim 2015 lalu.
Saat itu, karut-marut sepak bola Indonesia berakhir dengan sanksi dari FIFA.
Situasi kala itu juga tidak bersahabat bagi agen karena tidak ada transaksi pemain keluar dan masuk ke Indonesia.
Baca juga: Peran Gabriel Budi di Balik Keberhasilan Bali United Juara Liga 1
Namun, Gabriel Budi Liminto berusaha mencari sisi positif dari kejadian-kejadian tersebut.
Ia kemudian menyadari selalu ada hikmah di balik musibah.
“Kalau penghentian kompetisi sudah beberapa kali, kondisi sulit juga beberapa kali," kata pria berjuluk super agen Indonesia itu.
"Penghentian kompetisi kalau tidak salah waktu tahun 1998, masa sulit juga waktu liga terbelah dua.”
“Memang kalau kita lihat ini masa sulit karena ini situasi global, tapi saya belajar juga waktu kompetisi 2015 dihentikan."
"Pintu di Indonesia tertutup, tapi pintu di luar negeri terbuka lebar,” imbuhnya.
Gabriel Budi menurutkan penghentian kompetisi membuat prioritas pasar juga berubah.
Saat kompetisi berjalan normal, prioritas pasar pemain biasanya 70 persen untuk Indonesia dan 30 persen untuk luar negeri.
Namun, selama kompetisi berhenti, prioritas market menjadi 30 persen untuk Indonesia dan 70 persen untuk luar negeri.
Baca juga: Gabriel Budi Puji Ryuji Utomo yang Berhasil Juara di Thailand
Belajar dari pengalaman tersebut, Gabriel Budi tak lagi mau terlarut dalam kekecewaan.
Sebaliknya, pria yang merupakan fans Persebaya Surabaya itu justru selalu mencari cara memanfaatkan momen ini untuk terus bergerak maju.
“Jadi pasti ada jalan keluar, kalau ada pintu tertutup pasti pintu lain akan terbuka. Jadi apa yang ada di kita saat ini harus diusahakan secara maksimal. Masih ada sisi yang kita explore,” tutur Gabriel Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.