Laga persahabatan kontra Derthona pada 20 Mei 1994 menjadi penampilan terakhir sang pemain.
Fabrizio Ravanelli pun masih mengingat momen tersebut.
"Saya ingat hari tersebut seperti ketika itu baru terjadi kemarin," ujar Ravanelli.
Baca juga: Video LaLiga untuk Hari Kartini dan Dukungan di Tengah Pandemi Covid-19
"Kami bermain di sebuah laga persahabatan di Tortona, Andrea melakukan banyak kesalahan yang tak seperti dirinya selama ini dan ia kesulitan berlari. Jelas bahwa ada sesuatu yang salah dengannya," ungkap pemain yang identik dengan nomo punggung 11 di Juve tersebut.
"Roberto Bettega, sang wakil chairman, lalu mengungkapkan bahwa Fortunato tak sehat. Bahwa dia menderita anemia dan situasinya sangat serius. Darah bahkan keluar dari hidungnya saat tim mengadakan acara makan malam bebrapa hari sebelum itu."
Ravanelli juga bercerita soal momen ia pertama bersua Fortunato yang datang jauh hari sebelum keduanya bermain bagi Juve.
"Pada 1990, saat menjalani masa pelatihan militer di Napoli. Beberapa bulan kemudian kami menjadi juara dunia dengan timnas milier Italia lalu nasib mempertemukan kami lagi di Juventus," ujarnya.
"Saya selalu mengingat malam-malam yang kami habiskan bersama di Turin. Saya beserta istri dan ia bersama tunangannya. Saat itu, mimpi kami adalah menjadi juara bersama di Juve."
Pada wawancara terakhirnya sebelum meninggalkan dunia ini, ia sempat mengatakan bahwa Ravanelli sudah bagaikan kakaknya sendiri.
"Tentu, hidup berubah dengan penyakit ini. Anda mengerti bahwa persahabatan adalah hal utama," tutur Fortunato.
Baca juga: Francesco Toldo: Laga Terbaik Saya? Saat Membobol Gawang Juventus!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.