Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brylian Aldama Puasa 16 Jam di Tengah Lockdown Inggris

Kompas.com - 25/04/2020, 06:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menjalani ibadah puasa di Eropa memberikan tantangan-tantangan sendiri. Apalagi, pandemi virus corona membuat banyak negara melakukan lockdown sehingga seseorang tak bisa beraktivitas di luar rumah seperti biasa.

Hal ini turut dirasakan oleh Brylian Aldama, anggota tim Garuda Select jilid II yang tengah berada di Birmingham, Inggris.

Brylian Aldama bercerita mengenai situasi seputar puasa hari pertama di Inggirs yang mencapai 16 jam.

Pada hari pertama bulan puasa 1441 H, Jumat (24/4/2020), Brylian Aldama dan rekan-rekan Garuda Select yang belum kembali ke Tanah Air memulai hari dengan sahur bareng memakai menu seadanya.

"Makan seadanya karena tidak ada yang bisa masak. Bahan makanan juga terbatas. Beli juga jauh, seadanya saja dan tidak ada yang mewah. Yang penting bersama-sama," ujar Brylian dalam bincang-bincang lewat Instagram Live bersama BolaSport.com.

Baca juga: Video LaLiga untuk Hari Kartini dan Dukungan di Tengah Pandemi Covid-19

"Kalau di sini setiap harinya mundur, semakin hari semakin lama buka puasanya. Jadi, tak bisa dipastikan berapa lama. Hari ini sih 16 jam, saya unduh aplikasi Muslim Pro untuk tahu jadwal buka puasa," tuturnya.

Pemain berusia 18 tahun ini mengatakan bahwa hari pertama puasa ia jalani dengan perasaan campur aduk.

Bukan hanya tak bisa berkumpul bersama keluarga tetapi juga karena Inggris tengah berada dalam situasi lockdown di tengah wabah Covid-19.

Pemerintah Inggris telah menerapkan lockdown sejak sebulan terakhir hingga setidaknya 7 Mei, enam pekan setelah dimulai.

"Saya pusing, mau pulang juga tidak bisa lagi lockdown seperti ini. Sebenarnya, saya sudah sering tidak sama keluarga. Hanya, sekarang bedanya jauh di luar negeri biasanya di luar kota," ujar sang gelandang.

Baca juga: Keseruan di Premier League Virtual, Harga Diri Sterling Dipertaruhkan

"Puasa memang jarang bersama keluarga tetapi Idul Fitri selalu pulang. Sekarang saya tak tahu bagaimana. Baca berita juga bandara ditutup tidak ada penerbangan karena lockdown, apa boleh buat."

Aturan lockdown memang lebih ketat ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia.

Menurut hukum Inggris, seseorang tak boleh meninggalkan rumah kecuali tanpa alasan jelas yakni berbelanja kebutuhan dasar, olahraga sendiri, kebutuhan medis, dan bekerja yang tidak dapat dilakukan dari rumah.

Perkumpulan orang di atas dua orang yang bukan dari atap sama juga dilarang kecuali dalam situasi tertentu.

Polisi dapat memberikan pelanggar lockdown denda 30 pound (Rp 579.000) untuk pelanggaran pertama, 120 pound (Rp 2,3 juta) bagi pelanggaran kedua, dan seterusnya hingga batas 960 pound (Rp 18 juta).

Brylian mengatakan bahwa ia biasa keluar rumah hanya untuk berbelanja dan latihan privat bersama David Maulana.

Seperti anak muda lain, ia memilih bermain gim mobile untuk melewatkan waktu.

Baca juga: Paolo Maldini: Saya Pecundang Terbesar Sepanjang Sejarah

"Kegiatan selama puasa masih ada latihan privat. Saya sama David minta latihan diganti sore agar dekat sama buka puasa," ujarnya.

"Selain itu, saya main game, PUBG, mabar bersama anak-anak. Alhamdulillah masih ada latihan sambil ngabububrit biar tidak terlalu menganggur juga. Puasa 16 jam kalau tidak berbuat apa-apa tidak enak juga tidak gerak," tutur Brylian lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com