Pandemi Tak Halangi Rahmad Darmawan Sambut Ramadhan dengan Sukacita

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona mempunyai dampak besar kepada aktor-aktor di lapangan hijau.

Mereka yang terlibat dengan sepak bola di Tanah Air telah mengalami banyak hal sejak pertengahan bulan Maret.

Kompetisi dihentikan, kegiatan tim diliburkan, pemangkasan pendapatan, hingga terenggutnya kebebasan berkegiatan.

Hingga memasuki Ramadhan, masih belum ada perkembangan kapan pandemi virus corona ini akan berlalu.

Kendati ada banyak alasan untuk pesimistis, pelatih Madura United Rahmad Darmawan enggan terpuruk dalam dampak negatif dari pandemi virus corona.

Baca juga: Rahmad Darmawan Masih Wajibkan Pemain Madura United Setor Video

Pandemi ini tidak mengurangi kebahagiaannya menjalani bulan suci Ramadhan.

Dia meyakini bahwa musibah dan bencana tidak selalu mendatangkan dampak negatif. Menurutnya, cara pandang seseorang melihat musibah atau bencana akan menentukan.

RD selalu optimistis dalam menyikapi keadaan. Dia menegaskan, selalu ada hikmah di setiap musibah.

Begitu pula keberkahan terselip hanya mampu dilihat oleh orang-orang yang melihat dari sisi pandang berbeda.

Mantan pelatih Tira Persikabo itu pun mengatakan, bulan Ramadhan kali ini lebih istimewa daripada tahun-tahun sebelumnya.

Wabah Covid-19 memang membuatnya kehilangan rutinitas di lapangan. Namun, di sisi lain, ia jadi memiliki banyak waktu bersama keluarga.

Baca juga: Liga 1 Dihentikan, Teco Ingatkan Pemain Bali United soal Berat Badan

Sebuah kesempatan langka menjalani ibadah puasa secara penuh bersama dengan para anggota keluarganya.

“Alhamdulillah selalu ada hikmah dan berkah di setiap kejadian,” kata pelatih asal Lampung kepada Kompas.com.

“Ini momen mungkin bisa satu bulan selama Ramadhan bersama keluarga dan kami bisa shalat Tarawih di rumah saja bersama keluarga,” imbuhnya.

Kebahagiaan menyambut Ramadhan pun tidak berkurang.

Selain ibadah tarawih, sahur, dan berbuka puasa, kudapan khas bulan puasa yaitu kolak tape juga dinantikan olehnya.

Sebuah hidangan khas turun-menurun yang wajib hadir ketika puasa tiba.

“Iya mulai kecil dulu, nenek, orangtua hampir selalu buat saat buka puasa,” pungkas mantan pelatih Sriwijaya FC itu.