Pria yang kala itu juga menjabat sebagai manajer Persela Lamongan menggelontorkan dana APBD dalam jumlah besar untuk menghidupkan kembali klub tersebut.
Keputusan ini awalnya dinilai kontroversial mengingat Persela Lamongan tidak memilki sejarah yang bisa dibanggakan.
Namun, langkah tersebut justru berhasil membangun kembali hegemoni masyarakat Lamongan.
Bupati Lamongan dua periode tersebut (2000-2010) pulalah yang mencetuskan julukan Laskar Joko Tingkir kepada Persela Lamongan.
Masfuk terinspirasi dari cerita petilasan Joko Tingkir di Lamongan, tepatnya di daerah Pringgoboyo, Maduran yang disampaikan dalam pidato mantan Presiden ketiga RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Dengan julukan baru tersebut mampu membangkitkan semangat Persela Lamongan yang kala itu harus kembali dari nol.
Seperti perjalanan heroik Joko Tingkir yang awalnya seorang putra dalang Wayang Beber bisa berada di puncak kejayaan sebagai Raja Kerajaan Pajang.
Rupanya, julukan tersebut bisa diterima dengan baik. Masyarakat Lamongan yang kala itu menggilai sepak bola bisa berbangga memiliki klub yang merepresentasikan daerah mereka sendiri dengan julukan yang gagah.
Pada tahun 2001 kemudian pendukung Persela menyatukan satu hati di bawah nama LA Mania, singkatan dari Lamongan Asli.
Sejak saat itu Persela menjadi indentitas tersendiri yang bisa dibanggakn oleh masyarakat Lamongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.