Setien Tertarik Boyong Neymar dan Lautaro Martinez ke Barca, tetapi...

KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Quique Setien, mengaku sangat tertarik memboyong Lautaro Martinez (Inter Milan) dan Neymar (Paris Saint-Germain) ke Stadion Camp Nou.

Setien menilai kedua pemain tersebut sangat berkualitas dan tentunya dibutuhkan Barcelona untuk memperkuat tim.

Hanya, Setien menilai transfer itu kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Pasalnya, Setien menyebut keuangan Barcelona saat ini belum stabil buntut dari pandemi virus corona.

"Lautaro Martinez? Saya ragu-ragu apakah harus optimistis atau pesimistis. Saya menyukainya karena dia pemain hebat," kata Setien dikutip dari situs Calcio Mercatto, Senin (20/4/2020).

"Neymar? Saya pikir itu lebih rumit. Secara ekonomi, sulit mendapatkan pemain sekelas Neymar," ujar Setien.

"Mari berbicara tentan negosiasi, tetapi pandemi ini memengaruhi banyak hal. Kondisi klub menjadi sangat rumit. Saya sendiri sebenarnya tidak ingin berbicara tentang pemain yang tidak ada," tutur Setien.

Baca juga: Xavi Hernandez Beri Restu Barcelona Rekrut Lautaro Martinez

Lautaro Martinez dan Neymar menjadi dua pemain yang sering dikaitkan dengan Barcelona selama pandemi virus corona.

Kapten Barcelona, Lionel Messi, dikabarkan sudah meminta manajemen tim untuk mendatangkan kedua pemain tersebut.

Messi ingin kembali reuni dengan Neymar dan berharap bisa bermain bersama Lautaro Martinez seperti di timnas Argentina.

Martinez dikabarkan menjadi incaran Barcelona untuk menggantikan Luis Suarez yang sudah menua.

Dalam perkembangan terakhir, Barcelona disebut sudah memiliki rencana transfer agar bisa mendapatkan Martinez dan Neymar.

Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann disebut akan dilepas Barcelona dengan harga miring untuk mendapatkan dana transfer.

Baca juga: Meski Rumit, Jalan Neymar ke Barcelona Kemungkinan Terwujud

Meski demikian, apa yang dikatakan Setien tentang keuangan Barcelona selama pandemi benar adanya.

Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, menyebut keuangan timnya hanya bisa bertahan sampai Juni 2020 jika terus tidak ada kompetisi.

Untuk melakukan penghematan, Barcelona juga sudah menerapkan kebijakan potong gaji pemain, staf, dan pelatih sampai 70 persen sejak akhir Maret.

Masalah di Barcelona semakin rumit setelah enam orang di jajaran direksi memutuskan mengundurkan diri awal April ini.