Menurutnya, nyawa orang dan empati kepada publik adalah hal terpenting saat ini.
"Rakyat Brescia membela saya, mereka akan tersinggung apabila saya membiarkan tim bermain lagi. Saya tak takut degradasi. Saya akan dengan senang bermain di Serie B, tetapi saya punya respek kepada kota ini," ujarnya.
Baca juga: Marathon Horor Olimpiade 1904, Sang Pemenang Minum Racun Tikus Jelang Garis Finish
"Sementara, kita punya Lotito yang bertindak sebagai ahli medis, ahli virus, ilmuwan nuklir, psikologis, astronot. Jika UEFA dan Olimpiade diundur, kenapa dia berpikir Serie A bisa dimainkan lagi bulan depan?" ujarnya.
Cellino mengutarakan bahwa Roma mencoba memberi tekanan kepada FIGC (PSSI-nya Italia).
"Jika demikian, biarlah mereka mengambil kekuatan dari CONI (Komite Olimpiade Italia)," tuturnya.
FIGC dan CONI memang kerap bersikutan mengenai kelanjutan agenda sepak bola setelah pandemi virus corona berakhir.
CONI menuduh FIGC dan Lega Serie A (penyelenggara kasta tertinggi Liga Italia) "tidak mempunyai rencana jelas, tepat, dan meyakinkan."
Baca juga: Kisah Marc Bartra setelah Diasapi Gareth Bale, Iker Casillas Datang Menghibur
"Situasi ini sangat membingungkan, membelah pendapat, dan menjadi sumber debat yang memecah belah. Hal ini tak bisa berakhir bagus," tutur Presiden CONI, Giovanni Malago, seperti dikutip dari Calciomercato.com.
Sementara itu, Cellino mengutarakan kepada Lotito dan Lazio sangat ingin kompetisi kembali bergulir.
"Ada uang hadiah sebesar 180 juta euro bagi tim-tim yang finish di 10 besar klasemen. Bonus-bonus ini telah dimasukkan ke neraca keuangan klub. Kini, jika klub tak berakhir dan Sky tak membayar uang hak siar, apa yang akan terjadi kepada para klub yang telah menghamburkan uang tersebut?" ujarnya.
"Saya meminta FIGC dan CONI untuk bertanggung jawab karena tahun depan akan ada 10 klub yang telah bangkrut di Serie A," lanjutnya.
Ketika Liga Italia ditunda pada pekan ke-26, Brescia menempati posisi 20 klasemen atau paling buncit dengan koleksi 16 poin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.