JAKARTA, KOMPAS.com - Kapten Madura United, Greg Nwokolo, tidak mau terlalu mempersoalkan masalah pembayaran gaji 25persen selama kondisi Keadaan Kahar atau Force Majeure.
Lebih tepatnya, Greg Nwokolo tidak mau terlalu terganggu melihat sisi negatif dari kondisi ini.
Greg Nwokolo mengatakan Liga Indonesia bukanlah satu-satunya kompetisi yang melakukan pemotongan gaji.
Seluruh kompetisi di dunia pun harus menghadapi ini. Bahkan, jumlah pemotongan gaji di liga-liga Eropa bervariasi dari mulai 20 hingga 70 persen.
Baca juga: Bantu Masyarakat Lawan Virus Corona, Madura United Gelar Galang Dana
Semua ini tergantung dari berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah dan juga kemapanan finansial klub.
“Ya itu force majeure, jadi menurut saya semua negara memiliki kebijakan masing-masing,” katanya.
Greg Nwokolo melihat kondisi ini memang sangat berdampak bagi banyak pihak.
Klub merugi karena ada kompetisi, begitu pula pemain yang menganggur dan mendapatkan pemotongan gaji besar.
Namun, Greg Nwokolo secara pribadi lebih memilih melihat sisi positif dari keadaan saat ini.
“Kalau bicara di Indonesia dengan kondisi sekarang ya banyak pihak yang rugi. Klub rugi pemain rugi, pasti itu. Kalau saya pribadi tidak mau menghitung kerugian saja, tapi juga berkahnya juga,” tutur pemain naturalisasi ini.
Baca juga: Rahmad Darmawan Masih Wajibkan Pemain Madura United Setor Video
"Saya bisa bersama keluarga karena selama ini saya tinggal mereka. Jadi saya tidak mau terlalu memikirkan kerugiannya saja."
Di sisi lain pemain 34 tahun tersebut tetap prihatin dengan pemotongan gaji, biar bagaimana pun, pemain memiliki kondisi finansial berbeda-beda, ada pemain-pemain bergaji kecil yang mendapatkan potongan pendapatan.
Greg Nwokolo berpesan di saat-saat sulit ini, semua pesepak bola harus bisa mengelola keuangan secara bijaksana.
Mereka harus bisa mengesampingkan kebutuhan sekunder demi untuk memenuhi kebutujan primer selama masa kahar.
“Kalau saya pribadi meskipun gaji tidak besar, cukup untuk makan keluarga. Saat ini yang saya pikirkan adalah bagaimana ini cepat berlalu dan bagaimana kami bisa tetap di rumah, sehat, makan, berkumpul dengan keluarga,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.