Punya Keluarga Pesepak Bola, Ini Keseruan Fandi Eko Utomo Jalani Latihan Mandiri

SURABAYA, KOMPAS.com - Terlahir di keluarga pesepak bola menjadi keuntungan tersendiri bagi Fandi Eko Utomo di saat penghentian sementara kompetisi Shopee Liga 1 2020 seperti sekarang ini.

Selain bisa saling memberikan dukungan satu sama lain, Fandi Eko Utomo juga bisa menjadikan anggota keluarganya sebagai rekan satu tim untuk menjalankan latihan setiap hari.

Hal ini merupakan sebuah kemewahan di tengah mayoritas pemain yang merasa kesepian karena harus latihan sendiri.

Bakat sepak bola Fandi Eko Utomo datang dari sang ayah Yusuf Ekodono, salah satu legenda Persebaya era 90an yang juga pernah membantu tim Garuda mendulang emas di SEA Games 1991 Manila.

Baca juga: Dampak Covid-19 bagi Charis Yulianto, Rindu Pimpin Latihan Arema FC

Kini, Yusuf Ekodono aktif menjadi pelatih klub Liga 2 Persigo Semeru Hizbul Wathan.

Selain Fandi Eko Utomo, bakat Yusuf Ekodono juga menurun kepada dua putra lainnya yakni Wahyu Subo Seto dan juga si bungsu Novaldo Troy Putra.

Wahyu Subo Seto adalah pemain yang turut membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 silam.

Musim 2020 merupakan tahun keempatnya bersama The Guardian di kasta teratas kompetisi Liga 1.

Sedangkan, Novaldo Troy juga mengikuti jejak ayah dan kedua kakaknya.

Dia tercatat sebagai pemain Persigo Semeru Hizbul Wathan bersama sang ayah.

Baca juga: Lawan Covid-19, Kiper PSIS Lelang Jersey Rekannya secara Mandiri

Karena kompetisi sedang libur dan lokasi rumah yang berdekatan, keluarga sepa kbola ini sering melakukan latihan bersama-sama.

“Iya lokasi rumah berdekatan kami latihan sama-sama hampir setiap hari. Kadang latihan di lapangan, kadang juga latihan futsal juga” kata Fandi kepada KOMPAS.com.

“Kadang kalau bapak tidak sibuk yang mimpin bapak, tapi biasanya saya yang pimpin. Kadang Subo juga sekali-sekali. Materinya seperti latihan di klub, kami biasa latihan pagi dan juga sore,” imbuh pemain PSIS Semarang tersebut.

Ini momen langka keluarga besar Fandi Eko Utomo. Maklum setelah menjadi pemain profesional keempatnya memiliki kesibukan masing-masing. 

“Seru rasaya seperti latihan bersama teman-teman di klub. Adik-adik kalau latihan serius. Ya sekali-sekali becanda,” pungkasnya.