Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Tisha, Sekjen Perempuan Pertama PSSI Itu Resmi Mundur...

Kompas.com - 13/04/2020, 17:26 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratu Tisha Destria mundur dari jabatan Sekretaris Jenderal PSSI, Senin (13/4/2020).

Jabatan Sekjen PSSI sudah diemban Ratu Tisha sejak Juli 2017.

Ratu Tisha ketika ditunjuk langsung menciptakan sejarah sebagai sekjen perempuan pertama dalam sejarah PSSI.

Ratu Tisha ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI periode 2016-2020, Edy Rahmayadi, untuk menggantikan Adi Wellington.

Ketika Edy Rahmayadi mundur pada Januari 2019 dan digantikan Mochamad Iriawan (November, 2019), Ratu Tisha masih dipercaya menjabat Sekjen PSSI.

Baca juga: Breaking News, Ratu Tisha Resmi Mundur dari PSSI

Nama Ratu Tisha mulai dikenal sepak bola Indonesia ketika menjadi Direktur Kompetisi dan Operasional PT Gelor Trisula Semesta.

PT GTS adalah perusahaan yang membuat Indonesia Soccer Championship 2016, kompetisi yang berlangsung ketika PSSI dibekukan FIFA.

Kecintaan Ratu Tisha terhadap sepak bola sudah mulai tumbuh sejak sekolah hingga masa kuliah di Institut Teknologi Bandung, terutuma untuk urusan manajerial.

Lulus dari ITB pada 2008, Ratu Tisha melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program Master di FIFA lima tahun berselang.

Ratu Tisha termasuk ke dalam 28 orang yang lolos seleksi FIFA dari 6.000 lebih pendaftar di seluruh dunia.

Baca juga: Pesan Sang Ayah yang Bikin Ratu Tisha Berani di Sepak Bola Indonesia

Selama satu setengah tahun, Ratu Tisha memperoleh pendidikan seperti Sport Humanity hingga Hukum Olahraga dan lulus menempati peringkat tujuh dari 28 orang.

Bermodal pengalaman dan pendidikan, Ratu Tisha memberanikan diri mengikuti seleksi Sekjen PSSI pada tahun 2017 dan pada akhirnya terpilih.

Selama menjabat sekjen, Ratu Tisha kerap berbicara dan sangat perhatian terhadap pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia.

Pada tahun pertama kepengurusan Ratu Tisha sebagai sekjen, PSSI mengeluarkan filosofi sepak bola Indonesia (Filanesia).

Baca juga: Pesan Penting Ayah Ratu Tisha Sebelum Meninggal Dunia

Filanesia bisa dikatakan seperti kurikulum pembinaan pemain usia muda hingga profesional di Indonesia.

Pada awal tahun 2018, Ratu Tisha dan PSSI membuat gebrakan dengan mewajibkan seluruh tim Liga 1 memiliki akademi usia muda untuk mengikuti kompetisi Elite Pro Academy (EPA).

Sejauh ini, EPA sudah memiliki tiga kompetisi untuk usia yang berbeda, yakni U-16, U-18, dan U-20.

Kehadiran EPA ini kemudian diseleraskan dengan program hasil kerja sama PSSI dengan Mola TV, Garuda Select.

Baca juga: Seperti Iwan Bule, Ratu Tisha Juga Minta Hentikan Ujaran Kebencian

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berpose dengan Shin Tae-yong dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto serta Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria pada sesi perkenalan pria asal Korea Selatan tersebut sebagai pelatih baru Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Sabtu (28/12/2019).KOMPAS.com/Farahdilla Puspa Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berpose dengan Shin Tae-yong dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto serta Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria pada sesi perkenalan pria asal Korea Selatan tersebut sebagai pelatih baru Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Sabtu (28/12/2019).

 

Selain pembinaan usia dini, Ratu Tisha juga berperan penting terhadap bergulirnya Liga 1 putri 2019.

Ini adalah kali pertama dalam sejarah Indonesia memiliki kompetisi sepak bola putri. Pada musim pertama, Liga 1 putri 2019 diikuti oleh 10 tim.

Di level internasional, prestasi Ratu Tisha juga tidak main-main.

Pada Juni 2019, Ratu Tisha terpilih menjadi salah satu Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) periode 2019-2023.

Ratu Tisha juga menciptakan sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat Wakil Presiden dalam sejarah AFF.

Tidak lama berselang, Ratu Tisha resmi dipilih oleh Federasi Sepak Bola Asia ( AFC) sebagai anggota Komite Kompetisi.

Lagi-lagi, Ratu Tisha menciptakan sejarah menjadi orang Indonesia pertama yang menduduki posisi itu.

Empat bulan berselang, Ratu Tisha dan tim PSSI berhasil membawa Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Baca juga: Ratu Tisha Ungkap Terobosan PSSI soal Wasit

Salah satu faktor penting terpilihnya Indonesia adalah presentasi Ratu Tisha saat proses bidding di Shanghai, China.

Indonesia saat itu terpilih setelah mengalahkan Peru dan Brasil yang juga mengajukan diri.

Salah satu prestasi terbaik Ratu Tisha selama menjabat Sekjen PSSI adalah membawa Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021.

Puncaknya, pada November 2019, Ratu Tisha mewakili PSSI menerima penghargaan Federasi Sepak Bola Terbaik di Asia Tenggara versi AFF di Hanoi, Vietnam.

Berikut adalah biodata singkat Ratu Tisha Destria:

Tempat/Tanggal/Lahir: Jakarta, 30 Desember 1985

Pendidikan:
- SDN 02 Pagi Pesanggrahan, Jakarta
- SMP 177 Jakarta
- SMA 8 Jakarta
- Jurusan Matematika, Institut Teknologi Bandung (ITB), 2008
- Program Master, FIFA 2013-2015

Karier:
- Tim Manajerial Persatuan Sepak Bola ITB, Bandung
- Pendiri LabBola, 2008
- Direktur Kompetisi Torabika Soccer Championships, 2016
- Sekjen PSSI 2017-2020
- Wakil Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2019-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com