KOMPAS.com - Manchester United akan menempati peringkat ke-10 klasemen pada pekan ke-29 jika Liga Inggris musim ini tidak menggunakan Video Assistant Referee (VAR).
Hal itu merupakan hasil penelitian ESPN bekerja sama dengan tim dari London School of Economics pimpinan Dr. Thomas Curran.
Penelitian itu menghasilkan Anti-VAR Indeks untuk melihat bagaimana klasemen Liga Inggris tanpa menggunakan VAR.
Alogaritma Anti-VAR Indeks itu tidak hanya menghapus gol setiap tim yang dihasilkan dari keputusan VAR.
Namun, Anti-VAR Indeks juga memperhatikan faktor lain seperti bagaimana situasi saat insiden VAR, performa dan kekuatan tim, sehingga dapat menghasilkan skor pertandingan yang baru.
Baca juga: 4 Penyerang Masuk Daftar Belanja Man United pada Musim Panas 2020
Hasilnya, Man United dan Brighton & Hove Albion menjadi dua tim yang paling banyak diuntungkan oleh keputusan VAR.
Totalnya, Man United dan Brighton sembilan kali diuntungkan oleh keputusan VAR.
Rincian keuntungan Man United adalah delapan keputusan VAR soal gol entah itu yang dicetak ataupun gol lawan yang dianulir.
Alhasil Anti-VAR Indeks menilai Man United seharusnya saat ini tidak berada di peringkat kelima klasemen dengan koleksi 45 poin.
Posisi Man United jika Liga Inggris tidak menggunakan VAR adalah di urutan ke-10 karena pengurangan lima poin.
Menurut Anti-VAR Indeks, terdapat empat laga yang membuat Man United diuntungkan oleh keputusan VAR, yakni saat melawan Liverpool, Everton, Manchester City, dan Chelsea.
Baca juga: Man United Harus Siapkan Rp 2,8 Triliun untuk 3 Pemain Incarannya Ini
Mengambil contoh dari salah satu laga, Man United seharusnya meraih hasil imbang ketika bertandang ke markas Chelsea, Stadion Stamford Bridge, 18 Februari 2020.
Pada laga itu, Man United sukses mencuri tiga poin berkat kemenangan 2-0.
Namun, menurut Anti-VAR Indeks hasil pertandingan seharusnya seri 2-2.
Pasalnya, dua gol Chelsea yang dicetak Olivier Giroud dan Kourt Zouma seharusnya tidak dianulir.