Jalani Karantina di Australia, Aryn Pilih Baca Buku soal Mahmoud Eid

AUSTRALIA, KOMPAS.com - Gelandang asing Persebaya Surabaya Aryn Williams memutuskan untuk pulang ke Australia pada masa libur kompetisi Shopee Liga 1 2020 akibat pandemi virus corona.

Kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan hingga 29 Mei mendatang dan tim-tim kontestan telah meliburkan para pemainnya.

Masa libur kompetisi dimanfaatkan para pemain untuk kembali ke rumah masing-masing, seperti yang dilakukan Aryn Williams.

Aryn Williams harus menjalani karantina selama 14 hari di sebuah hotel sebelum bisa kembali ke rumahnya di Australia.

Melalui saluran Youtube resmi Persebaya Surabaya, gelandang berusia 26 tahun itu membagikan aktivitasnya selama menjalani masa karantina.

Aryn Williams juga menyebut sedang membaca buku soal rekan satu timnya di Persebaya, Mahmoud Eid.

Padahal yang tampak di sampul buku itu bukan Mahmoud Eid, tapi striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.

“Aktivitas saya selama menjalani karantina cukup banyak. Salah satunya membaca buku Mahmoud Eid yang mirip Zlatan Ibrahimovic,” kata pemain berusia 26 tahun itu sambil tertawa.

Baca juga: Persebaya Surabaya Anggap Masalah Gaji Sudah Selesai

Selain membaca buku, dia juga membagikan aktivitasnya yang lain, seperti melakukan olahraga ringan di kamar hotel dan juga bermain game.

Sesekali untuk melepas penat dan rasa bosan, Aryn William menonton film dan juga berjoget.

“Tiga hari menjalani masa karantina, lalu saya main game dan kartu. Saya juga berharap semua orang tetap sehat di tengah situasi seperti saat ini,” ucapnya.

Selama masa karantina, Aryn Williams juga menjaga asupan gizi di hotel tempatnya menginap. Dia rutin mengonsumsi sayur dan ikan.

Menariknya, dia hanya harus memesan ke petugas hotel dan makanan akan dikirim ke kamar.

Aryn Williams lalu bias mengambil makanan yang diletakkan di depan pintu untuk menghindari tatap muka dengan petugas hotel.

Diakhir videonya, Aryn Williams berpesan agar semua orang selalu menjaga kebersihan dan kesehatan serta tetap berada di rumah.

Baca juga: Eks Persebaya Jadi Pemain Terbaik Tajikistan Super Cup 2020

Pesan itu dia sampaikan dengan bahasa suroboyoan.

“Neng omah ae rek, salam satu nyali, wani,” tutup pemain Persebaya kelahiran di Perth, Australia itu.