Setibanya di Bandung, Marek dan empat pemain asal Polandia itu disambut dengan gegap gempita oleh bobotoh. Harapan besar untuk mengangkat prestasi Persib di kompetisi dibebankan kepada mereka.
Mucharski pun mengaku terkesan dengan sambutan luar biasa yang diberikan bobotoh, pengurus tim, dan para pemain lokal Persib. Dari sana dia menyadari, Persib adalah tim besar.
"Saya terkesan, kerumunan bobotoh dengan atribut kebanggaan mereka, dan juga para wartawan itu sangat mengesankan bagi hidup saya. Itu hebat, dan sangat menyenangkan bila mengingat momen tersebut," kata Mucharski.
Baca juga: Twitwar Persib vs Kerala Blasters, Bobotoh Bawa Shah Rukh Khan KW
Wajar bila pada saat itu Mucharski dan koleganya dari Polandia mendapatkan sambutan hangat nan meriah dari publik sepak bola Bandung.
Pasalnya, ini adalah momen pertama bagi Persib menggunakan jasa pemain asing, dalam mengarungi kompetisi. Sebelumnya, sejak Liga Indonesia pertama digulirkan pada musim 1994-1995, tidak ada satu pun pemain asing yang tercatat dalam skuad Persib.
Selain itu, Maung Bandung juga pernah memiliki romantisme masa lalu bersama pelatih asal Polandia bernama Marek Janota. Selama membesut Persib, Janota memang belum pernah membawa Maung Bandung juara di kompetisi strata utama.
Akan tetapi, berkat polesannya, pemain-pemain seperti Robby Darwis, Ajat Sudrajat, Bambang Sukowiyono, hingga Adeng Hudaya muncul sebagai tulang punggung Persib yang menjuarai kompetisi Perserikatan musim 1986. Pemain-pemain polesan Janota pun dikenal dengan sebutan class of 86 Persib.
Sayangnya, Marek gagal memenuhi ekspektasi. Alih-alih menyamai atau bahkan melebihi pencapaian Janota, Marek justru membuat Maung Bandung seperti kehilangan taringnya. Persib terpuruk dan sulit keluar dari posisi juru kunci.
Penampilan para pemain asing asal Polandia pun jauh dari kata memuaskan.
Mucharski mengatakan, ada banyak faktor dan situasi yang membuat dia dan pemain lainnya dari Polandia tidak bisa menunjukkan performa yang memuaskan. Salah satunya disebabkan proses adaptasi yang tidak berjalan dengan baik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan