Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Persib Yakin Kompetisi 2020 Tak Senasib dengan Era 2015 dan 1998

Kompas.com - 04/04/2020, 20:00 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kompetisi sepak bola Indonesia saat ini tengah ditangguhkan penyelenggaraannya. Kebijakan tersebut diambil untuk menekan penyebaran pandemi virus corona yang tengah merebak di Indonesia.

Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, angkat bicara mengenai situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia saat ini.

Supardi mengakui, saat ini bukanlah kondisi yang mudah untuk dilalui pesepak bola.

Baca juga: Latihan Online Persib Bandung U16 Terinspirasi dari Tottenham Hotspur

"Berat bagi kami sebagai pemain tentunya ketika menghadapi situasi seperti ini," kata Supardi.

Mantan pemain PSMS Medan itu tak menampik, situasi yang saat ini terjadi di sepak bola Indonesia, hampir serupa dengan yang terjadi pada 2015 lalu.

Bedanya, pada 2015, kompetisi diputuskan berhenti di tengah jalan karena sanksi FIFA.

Adapun pada 2020, kompetisi hanya ditangguhkan penyelenggaraannya dan berpotensi kembali dilanjutkan.

Supardi mengatakan, dirinya bisa mengerti dengan kebijakan federasi dalam menghentikan sementara kompetisi.

Pasalnya, keputusan tersebut diambil demi kebaikan bersama.

Menurut bek berusia 35 tahun itu, kebijakan yang diambil PSSI dan seluruh pemangku otoritas di sepak bola Indonesia sudah tepat.

"Kami harus taat sama pemerintah, ketika PSSI mengeluarkan keputusan untuk menghentikan sementara kompetisi ini karena itu pasti pertimbangannya untuk kemaslahatan, kebaikan untuk orang banyak, kebaikan semua juga karena virus ini," tutur Supardi.

"Karena virus ini sangat serius untuk diperhatikan dan perasaan saya sebagai pelaku sepak bola di lapangan tentunya pasti agak sedikit sulit ketika harus berhadapan dengan situasi seperti ini," ucap dia.

Rencananya, kompetisi musim 2020 akan ditangguhkan hingga 29 Mei mendatang.

Bila sampai tanggal tersebut wabah virus corona di Indonesia mereda, maka kompetisi akan dilanjutkan kembali pada awal Juni mendatang.

Namun, bila hingga 29 Mei pandemi virus corona di Indonesia tak kunjung reda, maka kompetisi akan diberhentikan di tengah jalan.

Bila hal itu terjadi, sepak bola Indonesia akan masuk ke dalam situasi yang sama dengan yang dialami pada 2015 dan 1997-1998.

Pada 2015 kompetisi dihentikan karena sanksi FIFA, sedangkan pada musim 1997-1998 kompetisi dihentikan lantaran situasi politik dan ekonomi di Indonesia yang tidak kondusif.

Meski begitu, Supardi tetap percaya bahwa kompetisi musim 2020 tidak akan mengalami kejadian pahit seperti yang terjadi pada 2015 atau 1998.

Baca juga: Supardi dan Kemenangan pada Ulang Tahun Ke-87 Persib

Supardi percaya, kompetisi musim ini akan berlanjut, dan virus corona di Indonesia bisa teratasi dengan baik.

"Saya selalu berpikir positif bahwa di balik semua cobaan seperti ini, ada hikmah, insyaallah, dan saya selalu berdoa untuk kita semua, mudah-mudahan wabah ini cepat Allah angkat," ujar Supardi.

"Dan kehidupan kembali normal tentunya dan liga kita secepatnya kembali bergulir, itu harapan saya kedepannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com