KOMPAS.com - Mantan pelatih Athletic Bilbao, Dragoslav Stepanovic, mengkritik sikap tak terpuji salah satu penyerang Real Madrid, Luka Jovic.
Kritik yang dilancarkan Stepanovic tidak terlepas dari kasus yang menimpa penyerang berusia 22 tahun itu.
Jovic terancam ditahan setelah kedapatan berjalan di pusat Kota Belgarde saat negara asalnya, Serbia, menerapkan aturan karantina terkait virus corona.
Dilansir dari AS, Jovic memutuskan keluar rumah untuk merayakan ulang tahun pasangannya yang diketahui sedang hamil.
Baca juga: Ayah Luka Jovic Rela Anaknya Dipenjara, tetapi...
Setelah mendapat teguran dan terancam dijebloskan ke penjara oleh pemerintah setempat, Jovic pun mengaku menyesal dan meminta maaf. Dia merasa telah membahayakan banyak orang di sekitarnya.
Namun, dalam permohonan maafnya, pemain bernomor punggung 18 itu mengatakan bahwa dirinya tidak diinformasikan tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan selama masa karantina.
Sebab, Jovic masih diperbolehan pergi ke toko swalayan dan apotek ketika berada di Spanyol, hal yang ternyata tidak bisa dilakukan di Serbia.
"Saya menyesal bahwa beberapa orang tidak memberi saya instruksi tentang bagaimana berperilaku saat karantina. Di Spanyol, saya diizinkan pergi ke apotek dan supermarket, hal yang tidak terjadi di sini," ujar Jovic.
"Saya meminta maaf kepada semua orang jika menempatkan seseorang dalam bahaya. Saya berharap kita bisa mengatasi ini bersama-sama," tutur dia menambahkan.
Baca juga: Pulang ke Serbia dan Dikritik Perdana Menteri, Luka Jovic Minta Maaf
Sikap tersebut sontak menuai kritik dari banyak pihak, termasuk Stepanovic.
Pelatih yang telah menginjak usia 71 tahun itu menyayangkan sikap dan ucapan Jovic.
"Saya tidak tahu, Luka (Jovic) jelas tidak memikirkan dirinya sendiri," kata Stepanovic.
"Ketika mereka memberitahu Anda bahwa itu (berkeliaran pada saat masa karantina) adalah larangan, Anda berpura-pura tidak mengerti apa-apa!"
"Sebaiknya Anda diam, tidak bicara. Saya tidak percaya dia melakukan sesuatu seperti ini," tutur Stepanovic menegaskan.
Baca juga: Bos Timnas Belgia Sebut Eden Hazard Kurang Beruntung di Real Madrid
Stepanovic memberikan kritik keras kepada Jovic karena memahami perjalanan karier sepak bola sang pemain.
Dia menceritakan momen mengharukan yang sempat dilalui Jovic dan ayahnya ketika masih meniti karier.
"Saya membaca media di Serbia dan saya tahu kehidupan seperti apa yang dia miliki, bahwa sebagai seorang anak, dia rela tidur di mobil dengan ayahnya untuk menunggu hingga latihan pagi dimulai,"
"Betapa besar pengorbanan yang dia buat, dan kemudian ini.....saya tidak percaya dengan apa yang dilakukan bocah itu untuk dirinya sendiri," kata Stepanovic.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.