JEMBER, KOMPAS.com - Meskipun untuk kebaikan besama, kebijakan pengurangan gaji dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) diakui cukup merugikan pemain di Tanah Air.
Pengurangan gaji diterapkan karena kompetisi dihentikan selama dua bulan.
Akibatnya, gaji pemain juga dipotong 75 persen selama empat bulan masa keadaan kahar (force majeure) yang ditentukan.
Baca juga: Tugas Pemain Madura United pada Jeda Kompetisi Shopee Liga 1 2020
Menanggapi hal tersebut, gelandang Madura United, Slamet Nurcahyo, memberikan komentar.
Pemain berusia 36 tahun tersebut justru memberikan apresiasi tinggi kepada PSSI dan PT LIB.
Dia mengakui tidak keberatan mendapatkan pemotongan gaji selama diberhentikannya kompetisi Shopee Liga 1 2020.
Keikhlasan tersebut sebagai bentuk keprihatinan gejolak yang terjadi di persepakbolaan nasional saat ini.
"Kami syukuri kalau masih ada gaji meskipun hanya 25 persen,” kata Slamet Nurcahyo kepada Kompas.com.
Slamet Nurcahyo tidak mau ambil pusing dengan penghentian kompetisi hingga 29 Mei mendatang.
Baginya, kondisi saat ini memang tidak memungkinkan untuk menggelar kompetisi Liga 1 2020.
Dengan demikian, keputusan memperpanjang masa libur pun disebut sebagai yang paling bijkaksana.
"Kami terima semua keputusan dari PSSI, ini memang jalang terbaik karena nyawa lebih berharga dari semua, keluarga jauh lebih penting," ujar Slamet.
"Kami nikmati keadaan sekarang. Semoga semua normal kembali," ucap pemain yang sudah membela Madura United sejak 2016 silam tersebut.
Di sisi lain. virus corona membuatnya kembali mengingat tahun 2015 saat kompetisi dihentikan akibat dibekukannya PSSI oleh Kemenpora yang berujung sanksi FIFA.
Baca juga: Madura United Sebut Keputusan PSSI Tidak Perlu Diperdebatkan
Namun, Slamet Nurcahyo mengatakan kepanikan yang lampau tidak sebanding dengan pandemi virus corona saat ini.
Dia mengakui situasi saat ini jauh lebih mengerikan.
"Situasinya beda. Kalau 2015 masih bisa keluar, masih bisa melakukan kegiatan sepak bola. Kalau sekarang mau keluar mesti hati-hati," tutur Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.