KOMPAS.com - Legenda hidup Liverpool Jami Carragher lebih suka jadi seperti Jose Mourinho daripada Pep Guardiola andai suatu saat nanti ia ditawari menangani sebuah tim.
Hal itu ia ungkapkan dalam artikel Sky Sports yang berjudul "Off Script: Why Management Isn't for Carra".
"Dalam 20 tahun terakhir, dua manajer terbaik adalah Pep Guardiola dan Jose Mourinho," ucapnya.
"Ini kontras dalam gaya kepelatihan mereka, tetapi saya yakin, jika saya menjadi manajer, saya akan lebih (menjadi) Mourinho daripada Guardiola karena tim yang saya miliki dan bagaimana saya saya melihat sepak bola," kata Carragher.
Baca juga: Berita Transfer, Tottenham Tertarik Datangkan Cinta Lama Mourinho
Carragher menilai, ia tidak cocok dengan permainan sepak bola dengan mengandalkan ball possession (penguasaaan bola) seperti yang diterapkan Pep Guardiola saat menangani Barcelona, Bayern Muenchen, hingga Manchester City seperti saat ini.
"Saya tidak bisa pergi ke lapangan latihan dan mencoba melatih sepak bola tipe Barcelona."
"Tentu saja di Liverpool kami mencoba bermain sepak bola yang bagus, tapi itu tentang menggunakan otak dan tidak mengambil risiko," tutur Carragher.
"Sepak bola selalu lebih tentang hasil daripada kinerja. Hasil di atas segalanya sebagai pemain," katanya menegaskan.
Mourinho selama ini memang dikenal sebagai pelatih pragmatis.
Artinya, juru taktik yang kini menangani Tottenham Hotspurs itu lebih mementingkan hasil akhir ketimbang bermain indah.
“Memiliki mentalitas untuk memenangi pertandingan berikutnya selalu membantu Anda,"ucap Mourinho, dilansir dari Goal, 15 Januari silam.
Baca juga: 3 Pemain Man City yang Paling Diuntungkan pada Era Pep Guardiola
"Tidak peduli kompetisi apa, berapa banyak pemain cedera, atau ingin menjadi apa Anda kelak. Punya imajinasi, kreatif, dan mencoba membangun sesuatu, membuat Anda percaya dapat memenangi pertandingan."
“Anda harus selalu seperti itu pada setiap pertandingan, bahkan jika lebih menyenangi strategi daripada filosofi. Ketika Anda dalam masalah dan harus menjadi pragmatis, kreatif, dan membangun sesuatu, itu persoalan lain," tutur pelatih berusia 56 tahun tersebut.
Ini berlainan dengan Pep Guardiola. Maklum, sejak bermain di Barcelona hingga menjadi pelatih seperti sekarang, Pep berkembang dengan permainanan sepak bola menghibur.
Namun demikian, keduanya dikenal sebagai pelatih yang bergemilang trofi dalam dua dekade belakangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.