Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Keputusan Pemotongan Gaji Pemain, PSSI Kembali Ditentang

Kompas.com - 29/03/2020, 19:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad

Penulis

KOMPAS.comPSSI kembali ditentang soal pemotongan gaji pemain Liga 1 2020 selama masa force majuere.

Mereka baru-baru ini telah mengeluarkan keputusan terkait nasib kompetisi sepak bola nasional.

Melalui Surat Keputusan SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020, induk organisasi tertinggi yang menaungi sepak bola Indonesia tersebut memperpanjang masa penundaan Liga 1 dan Liga 2 2020.

Sebelumnya, Liga 1 dan Liga 2 musim ini direncanakan bergulir kembali pada awal April 2020.

“Saya memutuskan menunda Liga 1 dan Liga 2 sampai 29 Mei 2020. Apabila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI menginstruksikan PT LIB untuk melanjutkan kompetisi terhitung mulai 1 Juli 2020,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Baca juga: Liga 1 dan Liga 2 Ditunda Sampai Juni, Ketum PSSI Minta Semua Legawa

Bersamaan dengan itu, PSSI juga mengeluarkan beberapa poin, di antaranya adalah penetapan besaran gaji pemain selama jeda kompetisi.

Dalam poin tersebut disebutkan bahwa pihak klub hanya berkewajiban membayar gaji para pemain Liga 1 dan Liga 2 sebesar 25 persen selama masa force majuere.

Namun, keputusan ini kemudian mendapat tentangan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

Melalui kuasa hukum mereka, Riza Hufaida, APPI menilai PSSI tidak melibatkan para klub atau pemain saat mengambil keputusan.

APPI menyebut, keputusan pemotongan gaji seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak karena perubahan kontrak kerja wajib dilakukan dengan kesepakatan antara klub dan pemain, tidak bisa dilakukan sepihak.

"Kalau lebih adilnya berapa persenannya itu tergantung dengan negosiasi atau pembicaraan dengan para pihak," ucap Riza Hufaida.

"Ini akan merevisi kontrak namanya kan dan harus ada tanda tangan para pihak, klub tanda tangan, kami APPI tanda tangan kami bikin amandemen."

"Kan kalau gini PSSI menjadi sewenang-wenang dan melampaui kewenangannya. Apa hak PSSI terhadap kontrak pemain ini dan menentukan batas klub boleh membayar maksimal 25% sangat merugikan pemain," ujar Riza.

Tidak hanya dari APPI, keputusan ini juga ditentang agen pemain Muly Munial.

Baca juga: Kompetisi Ditunda, PSSI Izinkan Klub Liga 1 dan Liga 2 Potong Gaji

"Sebenarnya masalah semua stakeholder harus dilibatkan, bagaimanapun walapun force majeur ini melibatkan kontrak oleh dua pihak, di luar juga FIFA lagi diskusi sama FIFPro belum ada yang declare force majeur, masih (sebatas) ditunda," ucap agen dari Evan Dimas Darmono itu.

Muly Munial juga menilai, soal pembayaran gaji 25 persen yang dimulai dari Maret hingga Juni ini dirasa kurang tepat.

"Soal hasil keputusan paling yang menjadi masalah gaji bulan Maret dimana pemain baru bubar rata-rata tgl 18-20 Maret, di mana mereka sudah bekerja, minta dibayar penuh."

"Concern lainnya, bagaimana yang gajinya cuma Rp 5 juta. Apakah Rp 1,25 juta sebulan cukup untuk menghidupi keluarga?," kata Muly Munial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com