Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haruna Soemitro Minta Keputusan Federasi di Tanggapi Dengan Bijak

Kompas.com - 28/03/2020, 14:10 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Direktur Madura United, Haruna Soemitro, menghimbau semua pihak agar bijaksana dalam menanggapi keputusan federasi yang menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 2020 hingga tiga bulan ke depan.

Baginya keputusan ini diambil karena unsur sebab akibat yang lepas dari kendali manusia. Sehingga, kepentingan khalayak ramai harus menjadi prioritas di atas segalannya.

“Saya adalah orang memegang aliran lebih baik kompetisi Liga 1 2020 berhenti. Karena sepakbola itu penghidupan bukan kehidupan. Sekarang kita fokusnya masih kehidupan dulu,” kata Haruna Soemitro.

Mantan ketua Asprov Jatim tersebut menyadari keputusan-keputusan yang diambil akan menimbulkan kerugian besar.

Baca juga: Tugas Pemain Madura United pada Jeda Kompetisi Shopee Liga 1 2020

 

Apalagi, putusan ini melibatkan sebuah organisasi yang besar yang berisi ratusan orang di dalamnya.

Namun, simpati dan empatinya memantabkan dia untuk berjalan teguh pada pendirian awal.

“Yang jelas semua pasti dirugikan, tapi di sini situasi bencana global seperti ini tidak elok menghitung kerugian. Sehingga, semua pasti rugi kecuali para spekulan (pencari keuntungan besar),” imbuhnya.

Berdiri di tengah dua jalur membuat Haruna Soemitro tidak bisa memberikan banyak komentar.

Di satu sisi ia adalah anggota Exco PSSI yang menentukan keputusan, tetapi di sisi lain ia juga bagian dari klub, pihak yang paling berharap kompetisi terus berjalan.

Baca juga: Madura United Sebut Keputusan PSSI Tidak Perlu Diperdebatkan

Baginya kedua belah pihak memiliki tolak ukur dalam menentukan pilihan dan pendapat yang sama-sama bisa dibenarkan.

Namun, yang pasti semua harus sepakat bahwa pandemi virus corona ini adalah sebuah force majeur di luar jangkauan pihak manusia.

“Kita tolak ukurnya harus pada status force majeur saja. Dalam perjanjian apapun ketika memenuhi unsur itu setahu saya semuanya bisa batal,” tuturnya lagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com