MALANG, KOMPAS.com - Kukuh Sanyoto merupakan sosok di balik maskot singa di setiap laga kandang Arema FC.
Tidak hanya harus aktif di lapangan, dia juga harus rajin menjaga kebersihan ‘seragam dinasnya’ supaya maskot Singo Edan tetap gagah dan sedap dipandang saat memberikan dukungan bagi kubu Jawa Timur tersebut.
Pria asal Slorok, Kabupaten Malang, tersebut mengaku susah-susah gampang dalam merawat maskot Arema FC.
Ia harus telaten dan juga disiplin karena semua bagian maskot harus ditangani secara khusus.
“Setiap selesai digunakan harus dicuci kostumnya. Kecuali kepala singa, bagian itu tidak boleh dicuci,” katanya kepada KOMPAS.com.
Baca juga: Charis Yulianto Wajibkan Pemain Arema FC Setor Video Latihan Harian
Kukuh Sanyoto mengatakan cara mencucinya pun tidak sembarangan dan wajib manual. Setelah dicuci, proses paling krusial adalah penjemuran.
Proses ini membutuhkan waktu minimal dua hari untuk memastikan seluruh komponen kering sempurna. Setelah dipastikan kering, barulah kostum itu diberi wangi-wangian dan disimpan rapi di lemari.
“Kalau sesudah digunakan tidak dicuci pasti menjamur. Mencucinya pun tidak boleh menggunakan mesin cuci, takut bulu-bulunya rontok,” ucapnya.
Saat ini maskot singa Kukuh Sanyoto sedang masuk ‘kandang’ lantaran kompetisi Shopee Liga 2020 dihentikan sementara.
Akan tetapi, pria yang biasa disapa Sam Kukuh tersebut memastikan kebersihan maskot masih dijaga secara berkala.
Selain rajin melakukan penjemuran rutin dia pun menyemprotkan cairan disinfektan agar kostum tidak dihinggapi virus corona.
“Insya Allah kostum maskot terjaga kebersihanya. Kalau nanti dipakai sewaktu-waktu bisa disemprot disinfektan lagi agar steril,” ungkapnya.
Baca juga: Aktivitas Bek Arema FC Johan Alfarizi agar Terhindar Virus Corona
Di sisi lain, Kukuh Sanyoto berharap pandemi virus corona ini segera berakhir, agar kehidupan masyarakat berjalan normal kembali.
Apalagi, dia juga sudah tidak sabar untuk kembali memeriahkan dan mengawal perjuangan Singo Edan.
Kukuh Sanyoto pun mengajak masyarakat berperan aktif untuk memerangi Covid-19 sesuai dengan himbauan pihak terkait.
“Pemberhentian kompetisi sementara adalah langkah tepat, kesehatan semua orang adalah yang utama. Agar tidak menyebar luas diperlukan kesadaran dimulai dari kita sendiri, keluarga dan masyarakat umum,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.