MALANG, KOMPAS.com - Kukuh Sanyoto merupakan sosok di balik maskot singa di setiap laga kandang Arema FC.
Tidak hanya harus aktif di lapangan, dia juga harus rajin menjaga kebersihan ‘seragam dinasnya’ supaya maskot Singo Edan tetap gagah dan sedap dipandang saat memberikan dukungan bagi kubu Jawa Timur tersebut.
Pria asal Slorok, Kabupaten Malang, tersebut mengaku susah-susah gampang dalam merawat maskot Arema FC.
Ia harus telaten dan juga disiplin karena semua bagian maskot harus ditangani secara khusus.
“Setiap selesai digunakan harus dicuci kostumnya. Kecuali kepala singa, bagian itu tidak boleh dicuci,” katanya kepada KOMPAS.com.
Baca juga: Charis Yulianto Wajibkan Pemain Arema FC Setor Video Latihan Harian
Kukuh Sanyoto mengatakan cara mencucinya pun tidak sembarangan dan wajib manual. Setelah dicuci, proses paling krusial adalah penjemuran.
Proses ini membutuhkan waktu minimal dua hari untuk memastikan seluruh komponen kering sempurna. Setelah dipastikan kering, barulah kostum itu diberi wangi-wangian dan disimpan rapi di lemari.
“Kalau sesudah digunakan tidak dicuci pasti menjamur. Mencucinya pun tidak boleh menggunakan mesin cuci, takut bulu-bulunya rontok,” ucapnya.
Saat ini maskot singa Kukuh Sanyoto sedang masuk ‘kandang’ lantaran kompetisi Shopee Liga 2020 dihentikan sementara.
Akan tetapi, pria yang biasa disapa Sam Kukuh tersebut memastikan kebersihan maskot masih dijaga secara berkala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.