Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Kiper Persebaya Bicara Ujian dan Hikmah dari Virus Corona

Kompas.com - 26/03/2020, 14:40 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pelatih kiper Persebaya Surabaya, Benny van Breukelen, mengungkap baru pertama kali menghadapi situasi yang sulit dalam kariernya.

Mantan pelatih kiper PS Tira-Persikabo itu baru pertama kali menghadapi situasi yang menjenuhkan seperti saat ini.

Kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan akibat wabah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Selama di sepak bola baik jadi pemain maupun pelatih, inilah hari-hari yang sangat menjemukan, tetapi kita ya harus taat kalau ingin semua ini cepat berlalu. Saya tetap shalat lima waktu walaupun cuma di dalam kamar saja," katanya.

Baca juga: Cemas Soal Corona, Gelandang Asing Persebaya Terus Jaga Komunikasi dengan Keluarga

Benny van Breukelen berharap musibah wabah virus corona segera berlalu dan kompetisi Liga 1 2020 kembali bergulir.

Benny mengingat situasi ini seperti saat tahun 2015 saat kompetisi dihentikan akibat dibekukannya PSSI oleh Kemenpora yang berujung sanksi FIFA.

Namun, meski sama-sama kompetisi dihentikan, kondisinya berbeda.

Perbedaan, menurut Benny, saat itu dia dan lainnya masih bisa beraktivitas. Semua kegiatan sepak bola tetap berjalan walaupun hanya sekadar turnamen dan uji coba.

Kalau sekarang, tidak seperti saat ini, dengan aktivitas sepak bola berhenti total.

Baca juga: Manajemen Persebaya Tunggu Keputusan PSSI soal Kompetisi

"Dulu waktu kita dihukum sampai FIFA tidak seperti ini. Bermain bola dengan teman All Star tetap masih bisa. Kalau ini, ya hanya berdiam diri dalam rumah, istilahnya dikurung dalam sangkar," ucap mantan pelatih kiper timnas Indonesia itu.

Meski demikian, Benny Van Breukelen mengaku ada hikmah yang bisa dipetik dari musibah wabah virus corona.

Dengan adanya wabah virus tersebut, manusia bisa merenung bahwa tidak selamanya harus hidup dalam keramaian.

Selain itu, dengan adanya musibah seperti saat ini, dia bisa lebih dekat dengan Tuhan dan khusyuk dalam melakukan ibadah di rumah.

"Ya kita merasa selama ini mau ke mana saja bebas. Sekarang baru kita merasa bahwa tidak selamanya hidup itu harus selalu dengan keramaian," ujarnya.

"Ini sekarang kita baru bisa merasakan kalau menyendiri itu juga indah dan lebih dekat dengan Allah, lebih khusyuk kita kalau shalat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com