KOMPAS.com - Malam terbesar Atalanta di Liga Champions kini dilihat sebagai salah satu penyebab utama penyebaran pandemi virus corona di Italia. Sebuah "bom biologis" yang bergulir hanya dua hari sebelum kasus Covid-19 lokal terkonfirmasi.
Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori, mengutarakan bahwa pihaknya tak tahu bahwa virus corona sudah sampai ke Italia pada saat laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions tersebut dimainkan pada 20 Februari 2020.
Sebanyak 40.000 lebih warga Bergamo datang ke Milan demi menyaksikan pertandingan bersejarah Atalanta itu di Stadion San Siro.
Atalanta memang diharuskan main di stadion milik kedua klub Milan tersebut karena stadion mereka sendiri tak memenuhi syarat dari UEFA.
Baca juga: Lionel Messi Beri Sumbangan Raksasa untuk Melawan Pandemi Virus Corona
"Sayang sekali, kami tak mungkin bisa tahu. Tak ada yang tahu virus tersebut sudah berada di sini," tutur sang wali kota seperti dikutip dari Associated Press. "Ini tak terhindarkan".
Kurang dari seminggu setelah partai bersejarah tersebut, kasus-kasus pertama Covid-19 terdeteksi di Bergamo.
Pada waktu sama, seorang jurnalis dari Valencia yang meliput laga tersebut menjadi orang kedua yang terkonfirmasi positif virus corona di region tersebut.
Bek Valencia, Ezequiel Garay, menjadi pemain Liga Spanyol pertama yang positif terpapar virus corona.
Valencia kemundian menghadapi Alaves pada laga Liga Spanyol sekitar dua pekan setelah pertandingan Liga Champions tersebut.
Baca juga: Selama Liga Spanyol Berhenti, Gaji Pemain Barcelona Bisa Dipangkas 70 Persen
Alaves lalu melaporkan bahwa 15 orang di klub tersebut terinfeksi Covid-19 walau mereka tak mengatakan bahwa kasus-kasus tersebut berhubungan langsung dengan partai melawan Valencia.
Satu bulan lebih sedikit dari laga tersebut, Italia menjadi episentrum penyebaran virus corona di Eropa.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, Italia merupakan negara dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Eropa.
Hingga Kamis (26/3/2020) dini hari WIB, ada 74.386 kasus positif terpapar virus corona dengan 7.503 angka kematian, terbesar di dunia.
Bergamo bahkan tak punya cukup kuburan untuk mengubur mereka yang meninggal sehingga truk militer harus mengangkut jenazah mereka yang meninggal ke region tetangga untuk dikremasi.
Fabiano di Marco, kepala pneumologi rumah sakit di Bergamo, mengutarakan bahwa partai tersebut menjadi teratas di daftar teori penyebaran Covid-19 di areanya.
"Sebanyak 40.000 warga Bergamo pergi ke San Siro untuk Atalanta-Valencia. Di dalam bus, mobil, kereta. Sangat disayangkan, partai ini menjadi bom biologis," tutur Di Marco.
Baca juga: Profesor Universitas Milan Ungkap Salah Satu Penyebab Penyebaran Covid-19 di Italia
Sementara itu, Luca Lorini, kepala unit UGD RS Pope John XXIII di Bergamo, mengutarakan bahwa ia berencana meneliti dampak laga tersebut ke penyebaran Covid-19 di Italia.
"Sekarang, kami pergi berperang. Ketika tiba waktu damai, saya yakinkan Anda bahwa kami akan melihat berapa banyak dari 40.000 orang yang hadir di laga tersebut yang terinfeksi. Kini, kami punya priortas lain."
Atalanta memastikan diri ke perempat final Liga Champions setelah memenangi leg kedua di Stadion Mestalla di Valencia.
Laga tersebut dimainkan di belakang pintu tertutup setelah pihak berwenang tak mengizinkan para fans dari utara Italia datang ke Spanyol.
Namun, ribuan fans Valencia berkumpul di bar-bar dan restoran dekat stadion.
Selama sebulan terakhir, Atalanta mengumumkan lima mantan staff klub meninggal dunia.
Kendati tak diumumkan secara resmi penyebab kematian mereka, media lokal melaporkan setidaknya empat orang meninggal karena Covid-19.
Hingga saat ini hanya satu pemain Atalanta, kiper Marco Sportiello, yang dilaporkan positif Covid-19.
Namun, sepertiga pemain Valencia terkonfirmasi positif terpapar virus corona walau klub mengambil tindakan pencegahan penuh setelah partai di Milan tersebut.
"Beberapa skuad memilih untuk tidak melakukan tes kepada para pemain kecuali mereka menunjukkan gejala," tutur Presiden Asosiasi Pesepak Bola Italia, Damiano Tommasi. "Sejumlah tim menguji pemain mereka. Ini adalah pilihan individu".
"Kepala agensi perlindungan sipil mengungkapkan kalau kemungkinan besar ada 10 kasus lain untuk setiap satu yang terbukti positif... jumlah kasus positif di Valencia membuat Anda berpikir."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.