Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Klub LaLiga Akhiri Cedera, Menggunakan Kecerdasan Buatan (2)

Kompas.com - 21/03/2020, 15:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Dalam rangka mencegah cedera, senjata pertama dokter adalah sistem medis, menimbulkan gambaran yang sangat familiar bagi seluruh penggemar LaLiga setiap saat pembelian terbaru didatangkan atau pertandingan pra-musim di musim panas.

Para pemain melakukan tes fisik yang tubuhnya tersambung dengan kabel-kabel dan dikelilingi oleh para ahli berjas putih yang memantau layer.

Alberto Lam adalah Kepala Layanan Medis di CD Leganes -salah satu klub paling sederhana di LaLiga, di selatan Madrid.

Mereka berada di bawah bayang-bayang raksasa Spanyol seperti Real Madrid dan Atletico.

Baca juga: EKSKLUSIF - Usaha Klub LaLiga Akhiri Cedera di Sepak Bola

Peran setiap tes yang selalu dilakukan klub setiap musimnya: pengujian kesehatan canggih pada sistem pernafasan dan mendengarkan jantung serta paru-paru; tes-tes pelengkap, seperti spirometri untuk menguji saluran pernafasan; pemindaian terhadap persendian pemain, dan juga pemindaian seluruh badan; metode pengukuran objektif, seperti tes kekuatan dsb.

Beberapa pemain telah jatuh dari treadmill saat tes fisik dan mereka bahkan harus memberikan batasan bagi tes medis untuk latihan kekuatan maksimum, karena kemungkinan adanya cedera.

Contohnya di Real Valladolid – klub bersejarah Spanyol yang saat ini dipimpin oleh Ronaldo Luis.

Meski hanya  bermain di divisi teratas selama empat musim pada satu dekade terakhir, mereka  menempatkan pemain pada pengujian lab lengkap, pengecekan gigi, dan tes jalan.

Di Vilarreal CF, Kepala Layanan Medis Adolfo Munoz berada satu langkah di depan dalam hal pencegahan yang terkait dengan jantung.

Dokter Adolfo Munoz (kedua dari kanan) merupakan kepala tim dokter di Villarreal CF.LALIGA/J.P. Urdiroz Dokter Adolfo Munoz (kedua dari kanan) merupakan kepala tim dokter di Villarreal CF.

 

Mereka melakukan 12-titik sensor elektrokardiogram dan ekokardiogram untuk memonitor aktivitas dan bentuk jantung.

Selain itu, ada juga tes fisik untuk melihat kondisi jantung di bawah tekanan.

Mereka melakukan tes ini bersama dengan kardiologis.

 

Munoz berada di Sevilla FC saat kasus Antonio Puerta terjadi. Puerta adalah pemain muda menjanjikan yang meninggal pada 2007, tiga hari setelah menderita sakit jantung di tengah pertandingan pada usia 23 tahun.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Para Pemain Klub Bundesliga Ini Bersedia Dipotong Gaji

Tragedi tersebut menjadi momen di mana sensitivitas terhadap masalah jantung berakar.

Sebagai bagian dari tesis doktoralnya, Munoz mendesain kecerdasan buatan untuk menentukan pola yang dapat mendeteksi risiko kematian secara tiba-tiba.

Semakin banyak tes juga spesifik: mendengarkan detak jantung dan paru-paru, pengujian mata, hidung, telinga, paru-paru, dan kelenjar.

Semua bertujuan untuk menampilkan peta biologis komprehensif setiap pemain yang dapat memastikan rekam medis mereka dapat dikombinasikan dengan kondisi fisik saat ini.

Hal ini memastikan desain yang personal terkait penanganan medis dan juga perencanaan beban kerja fisik.

Klinik kebugaran di klub Liga Spanyol, RC Celta Vigo.LALIGA Klinik kebugaran di klub Liga Spanyol, RC Celta Vigo.

 

Faktanya, masa depan pelatihan sepak bola mau tidak mau terkait dengan personalisasi.

Real Betis mendesain rencana individu bagi rehabilitasi pemain yang belum pernah ada sebelumnya.

Mereka melakukan kelompok kontrol preventif bersama dengan staf kepelatihan dan pelatih kebugaran. Hal ini belum pernah ada sebelumnya dan dapat menjadi jalan solusi bagi masalah yang akan muncul.

Baca juga: Javier Minano di Valencia, Pria di Balik Kesuksesan Timnas Spanyol

 

Berdasarkan hal tersebut, mereka yakin pada pelatihan spesifik yang dibutuhkan untuk memperbaikinya.

Mereka mencoba mengidentifikasi kekurangan dan defisit psikologis dari setiap pemain untuk bereaksi secara profesional.

Personalisasi ini didasarkan pada pemantauan terperinci dari seluruh tes yang dilakukan pada awal musim.

Namun, mereka tidak dilakukan secara terpisah, tetapi ditindaklanjuti sepanjang musim.

Real Valladolid menjalankan antara empat dan enam ujian setahun.

Villarreal CF melakukan tes setiap bulan, serta elektrokardiogram pada bulan Desember.

Tindak lanjut merupakan hal mendasar, mengenali klub LaLiga, dan untuk alasan inilah hasil dari jenis tes ini secara konstan dibandingkan dengan hasil pra-musim di Leganes.

Jadi kadang-kadang seorang pemain bisa pulih lebih cepat dari cedera karena ia menjalani perawatan khusus yang disesuaikan dengan riwayat kesehatan sang pemain.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan LaLiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com