KOMPAS.com - Penyerang Real Madrid, Luka Jovic, menyampaikan permintaan maafnya menyusul kritikan Perdana Menteri Serbia atas tindakannya yang tidak mematuhi aturan isolasi diri.
Luka Jovic dilaporkan kembali ke Serbia saat klub dan Spanyol sedang melakukan lockdown hingga 15 hari ke depan sejak Sabtu (14/3/2020).
Pemain berusia 22 tahun itu juga mengabaikan aturan Serbia agar warga negara yang tinggal di negara terdampak pandemi virus corona untuk melakukan isolasi diri dan tidak kembali ke Serbia.
Melansir AS, Jovic diizinkan pergi ke Serbia setelah hasil tes menyatakan dirinya negatif terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Pesan AC Milan di Tengah Pandemi Virus Corona: Habis Istanbul, Terbitlah Athena
Namun, setibanya di Serbia, Jovic tak langsung melakukan isolasi diri dan dikabarkan pergi merayakan ulang tahun pasangannya di Beograd, Serbia.
Jovic pun mengaku menyesal dan meminta maaf karena telah membahayakan banyak orang.
"Setelah melihat situasi di seluruh dunia dan di negara kami sangat sulit, saya harus berbicara dan memberikan dukungan kepada semua orang," tulis Jovic di akun instagramnya.
"Saya menyesal menjadi topik berita dan bukan para petugas medis serta pekerja kesehatan yang memerangi krisis ini. Di Madrid, hasil tes saya negatif dari Covid-19. Jadi saya memutuskan pulang ke Serbia untuk membantu dan mendukung orang-orang terdekat serta keluarga saya, dengan izin klub," sambung dia.
Dalam permintaan maafnya, Jovic mengatakan dia tidak diinformasikan tentang apa saja yang tidak boleh dilakukannya selama melakukan isolasi diri di Serbia.
Sebab, Jovic masih diperbolehkan untuk pergi ke toko swalayan dan apotek di Spanyol, hal yang ternyata tidak bisa dilakukannya di Serbia.
Baca juga: FIFA Sumbang Rp 152 Miliar untuk Bantu Atasi Virus Corona
"Saya menyesal bahwa beberapa orang tidak memberi saya instruksi tentang bagaimana berperilaku saat karantina. Di Spanyol, saya diizinkan pergi ke apotek dan supermarket, hal yang tidak terjadi di sini," kata Jovic.
"Saya meminta maaf kepada semua orang jika menempatkan seseroang dalam bahaya. Saya berharap kita bisa mengatasi ini bersama-sama."
"Untuk Serbia, kita akan melewati ini bersama," ucapnya mengakhiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.