KOMPAS.com - Wabah virus corona telah merebak di Inggris Raya. Sebagai imbasnya, semua kompetisi sepak bola elite di negeri Ratu Elizabeth II harus dihentikan untuk sementara.
Pada Jumat (13/3/2020), Premier League dan Football League ( yang menaungi Divisi Championship, League One, dan League Two), serta Women's Super League secara kolektif setuju untuk menghentikan kompetisi hingga paling cepat 3 April 2020.
Akan tetapi, banyak pihak meragukan bahwa kompetisi bisa bergulir setelah tanggal itu. Awal April dikatakan sebagai estimasi paling optimistis.
Pembelajaran dari Wuhan, China, di mana wabah Covid-19 berasal, menunjukkan bahwa puncak epidemi membutuhkan waktu 10-14 pekan.
Sementara, Inggris baru memasuki fase-fase awal epidemi.
Apabila benar, periode mencakup hingga 4 bulan tersebut bisa memberikan dampak besar ke keuangan klub terutama untuk tim-tim kasta bawah di Inggris.
Baca juga: BREAKING NEWS - Seluruh Laga Premier League Ditunda Hingga Akhir Pekan 4 April
Menurut The Athletic, pemasukan penjualan tiket hanya mencakup sepertujuh dari pemasukan total klub-klub Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.
Namun, jumlah itu sangat berbeda bagi kubu di liga-liga bawah.
Pemasukan tiket mencakup sepertiga dari total pemasukan klub-klub Divisi Championship dan mencapai setengah dari penerimaan kubu League One dan League Two.
Di Skotlandia, penjualan tiket mencapai 60 persen dari pemasukan total bagi Rangers FC, klub yang dilatih Steven Gerrard kini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.