Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juergen Klopp Dibilang Lebih Punya Rasa Kemanusiaan Ketimbang PM Inggris

Kompas.com - 14/03/2020, 17:30 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Tindakan dan pernyataan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, terkait wabah virus corona dikatakan memberi pesan lebih kuat dan penuh rasa perikemanusiaan ketimbang Perdana Menteri Ingggris, Boris Johnson.

Inggris terhitung baru memasuki tahap awal wabah Covid-19, relatif dengan Eropa daratan. Sejauh ini ada 801 kasus terkonfirmasi dan 8 meninggal dunia sampai dengan Sabtu (14/3/2020) siang WIB.

Sehari sebelumnya, Premier League, Divisi Championship, dan semua liga sepak bola profesional di Inggris termasuk kompetisi wanita telah dihentikan hingga setidaknya 3 April 2020.

Namun, Pemerintah Inggris mendapat banyak kritikan karena dianggap gagap bereaksi terhadap epidemi ini.

Baca juga: Lagi, Gestur Istimewa Juventus Kepada Para Fans di Tengah Lockdown Italia

Salah satunya, karena pemerintah baru akan mau mengumumkan pelarangan untuk orang berkumpul dalam jumlah banyak.

Inggris juga belum mengumumkan penutupan sementara sekolah-sekolah.

Respon telat ini mendapat banyak kritikan dari mantan Menteri Kesehatan Jeremy Hunt.

Inggris dikatakan baru akan menemui puncak wabah hingga tiba bulan dari sekarang.

Pernyataan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pun mendulang kritik.

"Beberapa orang membandingkannya dengan flu musiman, tetapi ini tidak benar. Karena kurang imunitas, penyakit ini jauh lebih berbahaya," tuturnya seperti dikutip dari BBC.

"Penyakit ini akan menyebar lebih jauh dan saya harus jujur dengan kalian, saya harus jujur dengan publik Inggris, akan lebih banyak keluarga yang bakal kehilangan orang tersayang sebelum waktunya."

Baca juga: BREAKING NEWS - Seluruh Laga Premier League Ditunda Hingga Akhir Pekan 4 April

Komentar Boris Johnson ini bertolak belakang dengan pernyataan Juergen Klopp mengenai isu sama.

Liverpool Echo menulis bahwa dalam pernyataannya, Klopp "menunjukkan lebih banyak karakter kepemimpinan, rasa belas kasihan, dan rasa perikemanusiaan ketimbang mereka yang berada di pucuk kekuasaan."

Statement Klopp memang berbeda ketimbang Boris Johnson.

Klopp berbicara tentang bagaimana setiap orang "harus melakukan segalanya untuk melindungi satu sama lain. Ini sesuatu yang harus dilakukan dalam semua aspek kehidupan, tetapi saya pikir sekarang ini lebih berarti ketimbang biasanya."

"Virus ini menujukkan bahwa tak ada kekebalan bagi siapapun. Kepada klub-klub rival dan para individu yang terpapar serta kepada semua yang mungkin akan terjangkit, kami menawarkan segenap doa dan pikiran kami," tuturnya lagi.

Ia juga meminta agar semua "mengedepankan kesehatan. Jangan ambil risiko. Pikirkan mereka yang paling rentan dalam masyarakat dan bertindak penuh belas kasihan kepada mereka kapan pun memungkinkan."

"Tolong jaga satu sama lain dan saling menjaga sesama."

Juergen Klopp memang pernah mengungkapkan bahwa pendapat seorang manajer sepak bola tak penting dalam membicarakan penyebaran virus corona.

"Akan tetapi, dalam hal pesan dan suara menggema yang dihasilkan, kata-kata Klopp mempunyai bobot jauh lebih besar dari pada suara mereka yang seharusnya lebih berpengaruh," tulis Ian Doyle, Chief Football Writer, di Liverpool Echo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com