BARCELONA, KOMPAS.com - Barcelona harus menanggung kerugian mencapai 6 juta euro atau setara Rp 97 miliar karena laga melawan Napoli digelar tanpa penonton.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu.
"Tentu saja ada kerugian ekonomi. Barcelona merugi sampai 6 juta euro untuk laga melawan Napoli," kata Bartomeu dikutip dari situs Marca.
"Semua tim akan merugi jika pertandingan harus digelar tanpa penonton, tidak hanya Barcelona," ujar Bartomeu menambahkan.
Laga Barcelona vs Napoli merupakan lanjutan leg kedua 16 besar Liga Champions yang akan berlangsung di Stadion Camp Nou, Rabu (18/3/2020).
Laga tersebut diputuskan digelar tanpa penonton karena wabah virus corona yang sudah masuk ke Spanyol.
Baca juga: Man City Vs Arsenal, Laga Premier League Pertama yang Ditunda karena Virus Corona
Meski merugi, Bartomeu memastikan Barcelona akan menaati apa pun keputusan pihak berwenang terkait pertandingan Liga Spanyol maupun Liga Champions.
"Saat ini, kami berada di tengah situasi yang pelik. Kami, fans, dan sepak bola secara keseluruhan akan rugi jika pertandingan digelar tanpa penonton," kata Bartomeu.
"Namun, ada masalah yang lebih besar. Uang adalah faktor sekunder dan kesehatan menjadi yang utama," ujar Bartomeu menambahkan.
Barcelona vs Napoli merupakan laga ketiga leg kedua 16 besar Liga Champions yang harus digelar tanpa penonton karena virus corona.
Dua laga lain yang sudah dipastikan digelar tertutup adalah Paris Saint-Germain vs Borussia Dortmund dan Valencia vs Atalanta.
Dalam perkembangan terkini, laga Barcelona vs Napoli bisa saja terancam ditunda melihat kasus yang dialami AS Roma.
Baca juga: Evangelos Marinakis, Pemilik Olympiakos yang Terinfeksi Virus Corona
Pada Rabu (11/3/2020), AS Roma memastikan tidak bisa bertanding melawan Sevilla pada laga 16 besar Liga Europa karena tidak boleh mendarat ke Spanyol.
Hal ini tidak lepas dari peraturan otoritas Spanyol yang melarang penerbangan dari dan ke Italia untuk sementara waktu.
Akibatnya, laga Sevilla vs AS Roma yang dijadwalkan berlangsung Kamis (11/3/2020) hingga saat ini belum bisa diputuskan apakah ditunda atau tidak.