LAUSANNE, KOMPAS.com - Komite Olahraga Internasional (IOC) memutuskan ketentuan baru tentang pembawa bendera kontingen.
Laman antaranews.com menulis, kontingen-kontingen nasional bisa menunjuk seorang pria dan seorang wanita sebagai pembwa bendera pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Imbauan Pemerintah Jepang Hasilkan Stadion Kosong Tanpa Penonton
Menurut Presiden IOC Thomas Bach, pertimbangan itu didasari antara lain oleh keseimbangan gender.
"Organisasi sudah mengamandemen protokol yang memungkinkan kedua gender terwakili dalam momen Olimpiade yang paling banyak ditonton," katanya.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Otoritas Tokyo Perketat Aturan Perarakan Obor Api
Pada upacara pembukaan, semua tim masuk stadion dengan pembawa bendera yang biasanya adalah atlet peraih medali terbanyak atau atlet yang menorehkan keberhasilan pada penyelenggaraan olahraga terbesar.
"Paling sedikit satu atlet putri dan satu atlet putra harus dimasukkan ke setiap dari 206 delegasi yang akan berlomba di Tokyo," katanya.
"Kami mendorong semua komite Olimpiade nasional memanfaatkan opsi ini," imbuh Bach.
Data terkini IOC menunjukkan dari total 11.000 atlet peserta dalam Olimpiade Tokyo 2020, sebanyak 51,2 persennya adalah atlet laki-laki.
Sementara, sejumlah 48,8 persen dari angka 11.000 atlet itu adalah perempuan.