KOMPAS.COM - Penyerang Madura United, Alberto "Beto" Goncalves, mengaku khawatir dengan virus corona Covid-19 yang telah mewabah di Indonesia.
Karena itu, pemain yang akrab disapa Beto tersebut menilai, perlu adanya kerja sama untuk memerangi virus corona.
"Semua memang harus khawatir. Di Brasil juga ada dua kasus. Jadi kita harus khawatir," kata Beto kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: 4 Nama Ini Bisa Dipanggil Shin Tae-yong, Salah Satunya Baru Menikah
Pada Senin (2/3/2020), Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus virus corona pertama di Indonesia.
Virus itu menjangkiti dua warga negara Indonesia (WNI) asal Depok yang tertular oleh warga negara (WN) Jepang di hari Valentine.
Beto pun sudah menyiapkan langkah-langkah untuk melindungi dirinya dan keluarga dari virus corona.
"Di rumah, saya, istri, dan anak saya, sudah beli cairan pembersih tangan," tutur pemain naturalisasi asal Brasil tersebut.
"Mau melakukan aktivitas apapun harus cuci tangan sebelum masuk ke hidung dan mata. Setiap saat harus cuci tangan pakai alkohol. Kami juga berusaha tidak datang ke tempat yang banyak orang. Kami sadari hal itu bahaya," ujar Beto menambahkan.
Sebagai pesepak bola, Beto juga mengaku akan terus mengonsumsi vitamin agar badan tetap fit. Dengan begitu, dia bisa terhindar dari virus corona.
"Harus minum vitamin juga. Badan kamu harus kuat," tuturnya.
Yang terpenting, menurut Beto adalah kerja sama untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
"Kalau ada flu dan batuk, orang itu pakai masker. Tidak perlu juga pergi ke tempat yang ramai. Pokoknya, kita harus antisipasi," aku Beto.
Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru sebagai operator Liga 1 dan PSSI belum membuat keputusan terkait munculnya virus corona di Indonesia.
"Sejauh ini masih sesuai jadwal," kata Manajer Media dan Hubungan Publik PT LIB, Hanif Marjuni.
"Namun kami masih menunggu perkembangan ke depan," ujar dia dikutip Antara News.
Di belahan dunia lain, virus corona membuat sepak bola ditunda atau tetap berlangsung meski tanpa penonton.
Di Thailand misalnya, laga-laga liga di negara tersebut digelar tanpa penonton selama satu bulan penuh.
Pemerintah Negeri Gajah Putih sudah menetapkan bahwa persebaran virus bernama Covid-19 adalah faktor yang membahayakan.
"FAT (Asosiasi Sepak Bola Thailand) memutuskan seluruh stadion tertutup bagi penonton sejak Jumat (28/2/2020) hingga akhir Maret," kata pernyataan FAT.
Selain itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kesehatan manusia lebih penting daripada olahraga apapun.
FIFA hingga saat ini terus memonitor situasi yang berlangsung. Infantino juga maklum jika ada pertandingan yang harus ditunda karena virus tersebut.
"Bila pertandingan harus ditunda atau dimainkan tanpa penonton sampai selesai, maka kita harus melakukannya," kata Infantino menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.