TOKYO, KOMPAS.com - Maraknya penyebaran virus corona di Jepang menimbulkan banyak pertanyaan berkenaan dengan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpik Tokyo 2020.
Sementara itu, laman kyodonews.net menulis pada Kamis (28/2/2020), Presiden Komite Olimpiade (IOC) Thomas Bach menyatakan pihaknya tetap berkomitmen.
Baca juga: Nasib Olimpiade Tokyo 2020: Berpeluang Dibatalkan daripada Ditunda atau Pindah Lokasi
"Kami sepenuhnya berkomitmen bahwa pelaksana Olimpiade berjalan sesuai jadwal," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Media dan Komunikasi IPC Craig Spence menambahkan, andaikan IOC memutuskan menunda atau membatalkan Olimpiade, hal itu akan berdampak pada Paralimpik.
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan pada 24 Juli.
Baca juga: Ini Kegiatan Jelang Paralimpik Tokyo 2020 yang Terkendala Corona
Sementara itu, petinggi komite organisasi lokal menyebutkan perarakan obor Olimpiade yang dilaksanakan pekan depan bisa diperkecil perayaannya.
Kebijakan itu berkenaan dengan upaya mengurangi risiko kian merebaknya virus corona.
Paralimpik
Hingga kini, beberapa aktivitas persiapan Paralimpik Tokyo 2020 terkendala merebaknya virus corona di Jepang.
Tes Turnamen Boccia Paralimpik tetap diselenggarakan.
Namun, pada tes itu, atlet tingkat tinggi tidak akan berpartisipasi.
Kebijakan ini ditempuh untuk tetap menjaga kesehatan para atlet.
Kedua, Federasi Renang Paralimpik Jepang menunda pertemuan pembahasan kualifikasi Paralimpik Tokyo 2020.
Sementara itu, tim rugby kursi roda Inggris menunda pelatihan di Kitakyushu, barat daya Jepang.
Penundaan ini pun terkait dengan merebaknya virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.