Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Persebaya Vs Persik, Simak 6 Fakta Unik Bajul Ijo

Kompas.com - 27/02/2020, 20:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Persebaya Surabaya membuat keajaiban selama Liga 1 2019. Persebaya mengalami banyaknya persoalan sejak awal musim hingga awal putaran kedua.

Mulai dari pemecatan pelatih, batalnya Alfred Riedl, aksi protes suporter, sanksi jutaan rupiah dan laga tanpa penonton. Namun di penghujung Liga 1 2019, Persebaya secara luar biasa mampu finis di peringkat kedua.

Baca juga: 10 Hal Menarik soal Kompetisi Liga 1 2020

Jelang dimulainya kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan laga pembuka Persebaya vs Persik Kediri, KOMPAS.com merangkum 6 fakta unik tentang Persebaya.

 

Pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal.

1. Sering gonta-ganti pelatih

Sejak naik kasta ke Liga 1 seusai menjuarai Liga 2 2017, belum ada satu pelatih pun yang menemani Persebaya dari awal musim hingga akhir musim.

Masalah inkonsistensi performa yang menjangkit dua musim terakhir membuat pelatih-pelatih Persebaya dicopot pada pertengahan musim.

Pelatih pertama mereka, Angel Afredo Vera, mengundurkan diri setalah sembilan bulan membawa Persebaya naik kasta ke Liga 1 2018.

Posisi Angel Alfredo Vera digantikan Djadjang Nurdjaman. Pelatih yang biasa disapa Djanur tersebut tercatat menjadi pelatih yang paling lama yakni nyaris satu tahun lamanya.

Dia diresmikan pada 25 Agustus 2018 dan keluar pada 10 Agustus 2019. Hal tersebut tidak melepas fakta bahwa Djanur dicopot pada pertengahan kompetisi Liga 1 2019.

Lalu Djanur digantikan Wolfgang Pikal karena Alfred Riedl gagal datang.

Bisa dibilang saat dipimpin Wolfgang Pikal situasi semakin tidak kondusif, mulai dari peringkat yang terus menurun dan aksi suporter turun ke lapangan yang berujung sanksi. Wolfgang Pikal pun mengundurkan diri.

Persebaya kemudian mengangkat Aji Santoso hingga saat ini. Kebangkitan Persebaya dinilai tidak lepas dari tangan dingin Aji Santoso yang berhasil mengembalikan filosofi permainan Bajul Ijo yang ngeyel, ngosek dan wani.

Aji Santoso menjalankan tugas dengan baik di sisa Liga 1 2019 dan berakhir di peringkat 2. Akankah Aji Santoso akan bertahan hingga Pekan 34 ?

 

Full bek Persebaya Surabaya uituk musim 2020, Arif Satria.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Full bek Persebaya Surabaya uituk musim 2020, Arif Satria.
2. Tanpa bek asing

Pada musim ini Persebaya mempercayakan penuh lini belakang kepada pemain-pemain lokal seperti Hansamu Yama, Rizky Ridho, Arif Satira, M. Syaifuddin.

Otavio Dutra menjadi bek asing terakhir yang menjadi garda lini belakang sebelum akhirnya dinaturalisasi dan hengkang ke Persija Jakarta musim 2020.

Akan tetapi mereka musim ini memliki bek asal Kamerun Zoubairou Garba. Namun Zoubairou tak lagi masuk slot asing karena sudah di naturalisasi.

 

Pemain natruralisasi Persebaya Surabaya nutuk musim 2020, Zoubairou Garba.Instagram Persebaya Surabaya Pemain natruralisasi Persebaya Surabaya nutuk musim 2020, Zoubairou Garba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com