"Padahal, kami datang dari berbagai negara dan berbicara dengan beragam bahasa," ucap Kinde lagi.
Pada 2018, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan memasukkan Tim Pengungsi untuk ikut pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Juara Tokyo Marathon 2017 Masih Terkena Sanksi
IOC menyediakan juga beasiswa untuk atlet, termasuk Kinde agar bisa ikut ambil bagian dalam perhelatan olahraga multicabang terbesar di dunia itu.
IOC pada Juni akan mengumumkan siapa saja dari atlet Tim Pengungsi yang bisa berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya menyiapkan diri agar bisa terpilih dalam seleksi tersebut," kata Kinde.
Kinde menambahkan, dirinya tetap bisa menerima keadaan bila ternyata tak lolos seleksi.
"Masih ada atlet dari Tim Pengungsi yang bisa menjadi wakil orang-orang seperti saya yang berstatus pengungsi," katanya.
Terkait maraton, Kinde mengatakan pencapaian terbaik dia soal waktu adalah 2 jam, 17 menit, dan 12 detik pada Maraton Tokyo lalu.
Maraton Tokyo 2020 akan diikuti lebih sedikit peserta lantaran merebaknya virus corona di Jepang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.