KOMPAS.com - Otoritas di Arab Saudi belum lama ini mengumumkan rencana negera tersebut untuk menjadi tuan rumah seri Formula 1 pada musim 2023.
Cikal bakal sirkuit F1 di Arab Saudi direncanakan dibangun di Qiddiya, salah satu lokasi yang berjarak sekitar 30 mil dari Ibu Kota Negara, Riyadh.
Mike Reininger, CEO Qiddiya Investment Company yang ada di belakang proyek ini, mengatakan bahwa Arab Saudi punya obsesi ingin menghelat semua ajang olahraga motor kelas dunia.
"Kami sedang membangun sehingga kami dapat menjadi tuan rumah acara MotoGP, WEC, acara kejuaraan regional dan nasional, dan semuanya sampai akhirnya F1," kata Reininger kepada Motorsport.com.
"Kami sedang membangun fasilitas, sehingga kami akhirnya dapat menyelenggarakan acara olahraga motor terbesar dan terbaik di semua kategori. Grade 1-nya, Anda tahu, identik dengan F1. Jadi kami berharap hal itu akan terjadi pada kami," ucap dia.
Qiddiya merupakan lokasi yang menjadi tempat berlangsungnya seri terakhir Reli Dakar, Januari silam.
Dua bulan sebelumnya, Arab Saudi juga menjadi lokasi perhelatan ajang balap Formula E yang digelar di Diriyah, kota yang menawarkan wisata sejarah dan sudah ditetapkan jadi warisan budaya oleh Unesco.
Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi memang makin gencar mengajukan diri jadi lokasi tuan rumah pertandingan olahraga tingkat dunia.
Akhir Desember, digelar laga Piala Super Italia yang mempertemukan Juventus vs Lazio.
Ketika itu, laga bergulir di Stadion King Saud University, Riyadh.
Ini merupakan kedua kalinya dalam setahun Arab Saudi menjadi lokasi laga Piala Super Italia.
Memasuki bulan Januari 2020, Jeddah menjadi tempat berlangsungnya Piala Super Spanyol dengan format baru yang dijuarai oleh Real Madrid.
Selain balap dan sepak bola, Arab Saudi juga menjadi lokasi arena pertandingan gulat WWE, turnamen tenis ITF yang diikuti petenis papan atas, hingga duel tinju antara Andy Ruiz Jr vs Anthony Joshua.
Mulai banyaknya event-event olahraga di Arab Saudi mungkin belum terjadi beberapa tahun lalu.
Di masa lalu, Arab Saudi memang tidak seperti beberapa negara tetangganya, misal Qatar ataupun Uni Emirat Arab.
Baca juga: Berlakukan Visa Turis, Arab Saudi Dibanjiri 24.000 Wisatawan dalam 10 Hari