Sejak didirikan, klub yang bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin ini mengalami pasang surut prestasi.
Saat era Galatama, Barito tak pernah mampu berbuat banyak.
Baru pada era Ligina, Barito mampu berbicara dan diperhitungkan sebagai klub profesional.
Walaupun sempat terdegradasi dari kasta tertinggi Liga Indonesia, Barito mampu bangkit.
Bahkan pada tahun 2012, di bawah asuhan Salahuddin, Barito mampu menjuarai Divisi Utama yang merupakan kasta kedua sepak bola Indonesia.
Gelar juara itu merupakan prestasi terbaik Barito Putera hingga saat ini.
"Kami pernah mengalami pasang surut prestasi, tetapi klub ini selalu tahu bagaimana caranya bangkit sehingga sampai saat ini kami masih ada di kasta tertinggi Liga Indonesia," tutur Hasnur.
Baca juga: Didekati Klub Lain, Samsul Arif Tunggu Kabar dari Barito Putera
Pada Liga 1 2020, Barito diarsiteki oleh Djajang Nurjaman.
Mantan pelatih Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu dikontrak jangka panjang oleh manajemen Barito selama 3 tahun.
Djanur pun diberi keleluasaan untuk membangun dan membentuk tim dengan harapan pada tahun ketiganya melatih, Barito mampu dibawanya sebagai Juara Liga 1.
"Coach Djanur kami kontrak 3 tahun dengan target pada tahun ketiganya mampu membawa Barito sebagai juara," tutur Hasnur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.