Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hal yang Membuat Xavi Hernandez Menolak Barcelona

Kompas.com - 15/01/2020, 10:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Nama legenda Barcelona, Xavi Hernandez, sempat masuk perhitungan untuk menjadi penerus Ernesto Valverde di kubu Camp Nou tersebut. Akan tetapi, ada alasan tertentu kenapa mantan maestro lapangan tengah itu menolak pendekatan klub yang ia cintai.

Dua petinggi Barcelona, direktur olahraga Eric Abidal dan CEO Oscar Grau, menemui Xavi Hernandez di Qatar akhir pekan lalu.

Keduanya bersua Xavi Hernandez, yang kini menukangi Al Sadd, sekaligus memonitor pemulihan Ousmane Dembele dari cedera di negara tersebut.

Akan tetapi, pertemuan delegasi Barcelona dengan Xavi terjadi sehari setelah Barcelona mengalami kekalahan 2-3 kontra Atletico Madrid.

Menurut pengamat sepak bola Spanyol, Guillaume Ballague, pertemuan ini ada aroma "improvisasi politis".

Baca juga: Shin Tae-yong di Mata Jurnalis Korsel, Humoris dan Tidak Otoritatif

Melalui kolomnya di BBC, Ballague mengatakan kalau manuver ini mirip dengan cara Barcelona yang terlihat begitu gatal ingin mendatangkan kembali Neymar dari PSG "tanpa sebenarnya berbuat apa-apa atau bahkan punya keinginan merekrut Neymar lagi."

Xavi dikatakan sempat bingung dengan keputusannya karena klub yang ia cintai melakukan pendekatan tetapi dirinya tak yakin apa yang sebenarnya mereka inginkan.

Ballague mengutarakan dua hal yang membuat pria berusia 39 tahun itu akhirnya yakin bahwa sekarang bukan waktu tepat untuk menjadi nakhoda Barcelona.

Pertama, situasi tak stabil di klub menjelang pemilihan presiden pada 2021.

Salah satu kandidat presiden adalah Victor Font, yang sudah pernah mengutarakan kalau ia akan menunjuk Xavi sebagai pelatih apabila keluar sebagai pemenang.

Baca juga: Hasil Coppa Italia, Comeback Alexis Sanchez bagi Inter Milan

Xavi tak ingin dianggap sebagai pion dan justru beranggapan sebaliknya bahwa pendekatan serta darah baru di dewan direksi Camp Nou adalah yang dibutuhkan klub sekarang.

Menurut Mundo Deportivo, pelatih baru Barcelona, Quique Setien, juga menanda tangani klausal kontrak pada ikatan kerjanya yang akan berakhir pada 2022.

Klausal tersebut menyebutkan bahwa posisi Setien akan divalidasi ulang pada akhir musim 2020-2021 dengan presiden serta dewan direksi baru Barcelona akan punya kekuatan untuk menentukan apakah ikatan kerja Setien bisa berlanjut atau diakhiri lebih cepat.

Setien menerima klausal kontrak tersebut.

Kedua, Xavi perlu waktu berpikir. Ia percaya bahwa musim panas depan dapat menjadi waktu bagi dia bersinar apabila Barcelona memberinya kontrol penuh terhadap segala aspek sepak bola dan ia bisa membawa orang-orang kepercayaannya.

Xavi ingin kontrol penuh terhadap transfer mengingat beberapa pembelian Barcelona dalam beberapa musim terakhir seperti Philippe Coutinho, Dembele, dan Arthur tak dapat mewujudkan potensi mereka sesungguhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com