KOMPAS.com - Atlet taekwondo wanita asal Iran, Kimia Alizadeh, memilih untuk membelot dari negaranya karena mendapat perlakuan buruk.
Kimia Alizadeh sebelumnya pernah berjuang membawa nama Iran di kancah Olimpiade 2016 Rio dan berhasil menyumbang medali perunggu.
Wanita berusia 21 tahun itu menjadi satu-satunya atlet putri Iran yang berhasil membawa pulang medali untuk bangsanya dari pentas multicabang olahraga terbesar di dunia saat itu.
Melalui instagram pribadi miliknya, Alizadeh memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya.
Baca juga: Lee Chong Wei Yakin Kento Momota Akan Tampil di Olimpiade
Dia menyatakan tidak ingin menjadi bagian kemunafikan, kebohongan, ketidakadilan, dan sanjungan berlebihan.
"Saya adalah satu dari jutaan perempuan yang tertindas di Iran, yang mereka permainkan selama bertahun-tahun," tulis Alizadeh dalam unggahan bahasa Arab.
"Saya memakai apapun yang mereka perintahkan dan mengulangi apapun yang mereka perintahkan. Setiap kalimat yang mereka perintahkan, saya ulangi. Tiada satupun dari kami yang berarti buat mereka, kami hanyalah alat," lanjutnya.
Pembelotan Alizadeh mengemuka ketika gelombang demonstrasi berlangsung di Iran.
Baca juga: NOC Indonesia Akan Bangun Fasilitas Kelas Dunia untuk Olimpiade 2032
Tepatnya, setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat maskapai Ukraina pada Rabu (08/01) saat berkonfrontasi dengan Amerika Serikat.
Selain itu, diskriminasi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Iran membuat dirinya muak.
Para pejabat kerap mempermalukannya dengan komentar-komentar seperti: "Tidak baik bagi perempuan untuk merentangkan kakinya."
Banyak kabar beredar Alizadeh meninggalkan Iran dan bergabung dengan negara di Eropa.
Kantor berita semi-resmi Isna melaporkan Kimia Alizadeh akan bermigrasi ke Belanda.
Baca juga: Ketum PSSI Tetap Buka Peluang Apparel Lain Jadi Jersi Timnas
Akan tetapi, dilansir dari BBC, Alizadeh membantah dia telah diundang ke Eropa atau diberikan tawaran yang menggiurkan. Pun dia tidak mengonfirmasi ke negara mana dia pergi.
Alizadeh hanya menyatakan sampai kapanpun, dia tetap "anak Iran".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.