"Tadinya, saya berpikir bahwa pendidikan itu nomor dua. Yang penting sepak bola," ujar Evan Dimas.
"Sekarang, ternyata, pendidikan harus seimbang dengan (cita-cita) sepak bola," kata Evan yang selalu meminta doa restu ibunya untuk menjadi pesepak bola yang punya prestasi bagus.
Sementara itu, Maggie menerangkan ada 384 tim sekolah sepak bola (SSB) yang ikut serta pada kegiatan yang menggandeng juga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini.
Tim-tim itu terjaring dari kota-kota yakni Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Badung (Bali), dan Tabanan (Bali).
Pada babak final, ada 16 SSB yang saling bertanding memperebutkan gelar juara.
Ke-16 SSB itu adalah Remedial Wirosari Purwodadi (Semarang), Anker Kediri Tabanan (Bali), Juanda Merah (Surabaya), Setia (Bandung), Medco (Palembang), Sporting Klumpang Putra (Medan), Garuda Wisnu Bali (Malang), Bangunkerto Yogya (Semarang), Badak Putra Buduk Badung (Bali), AGI (Malang), Muda Sebaya Rambong Sialang (Medan), Tajimalela (Jakarta), Uni B (Bandung), Putra Koga Lampung (Palembang), Kemayoran Prima 17 (Jakarta), dan Indonesia Soccer Academy (ISA) Sidoarjo (Surabaya).
Penyelenggara juga melibatkan Evan Dimas untuk memberikan motivasi dan pelatihan singkat bagi para peserta.
Tercatat juga nama-nama anggota timnas usia kelompok umur U-19 yang disertakan pada program tersebut yakni Amiruddin Bagas Kaffa, Sutan Diego Armando Zico, Mochammad Yudha Febrian, dan Drey Buyung Panyalay.
Maggie juga menyebut nama pelatih nasional Indra Sjafri dan legenda hidup sepak bola Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto pada program itu.
Pertandingan-pertandingan babak final itu berlangsung di Stadion Sumantri Brodjonegoro sampai dengan Minggu (12/1/2020).
"Ini adalah yang pertama kali bernama 'Biskuat Academy' untuk sepak bola," tutur Maggie.
Menurut Maggie, antusiasme anak-anak untuk berlaga pada kegiatan tersebut lumayan tinggi.